Indonesiadaily.net, Depok – Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan atau Panwascam Cinere mencatat hanya ada 1 kegiatan kampanye di perumahan, sedangkan secara keseluruhan 91 kegiatan untuk periode pengawasan 26 Desember 2023 hingga 24 Januari 2024.
Anggota Panwascam Cinere Angga Setiyawan mengatakan berdasarkan surat tanda terima pemberitahuan (STTP) yang masuk. tren kampanye periode ini semakin meningkat, terutama Jumat hingga Minggu.
“Pada periode 28 Oktober hingga 25 Desember 2023 ada 57 kegiatan, sedangkan periode 26 Desember 2023 hingga 24 Januari 2024 masuk 91 STTP, artinya terjadi peningkatan kegiatan kampanye di Kecamaran Cinere,” kata Angga, Kamis (25/1/2024).
Sedangkan untuk kampanye akbar baru masuk 1 STPP untuk Selasa 30 Januari 2024 yang melibatkan 500 peserta di Lapangan Bola Gandul sesuai lokasi rekomendasi KPU Depok.
Namun, yang perlu ditekankan pada masa kampanye ini adalah baru ada 1 kegiatan kampanye di perumahan, yakni di Bumi Pesanggrahan Cinere.
“Di perumahan yang lain tidak ada,” ungkap Angga.
Sementara itu, Ketua Panwascam Cinere Jayadi mengatakan tingkat partisipasi di wilayahnya minim, seperti di 2019 hanya 52 persen dan di bawah rata-rata dengan jumlah daftar pemilih tetap atau DPT sekitar 63 ribu orang.
“Rata-rata di perumahan, yang partisipasinya rendah, caleg tidak ada yang bisa masuk ke perumahan karena dari ketua lingkungannya sulit mengumpulkan warga,” kata Jayadi.
Ia menceritakan pada 2019 lalu pernah ada jadwal kampanye di salah satu perumahan, namun saat kegiatan hanya dihadiri 3 orang warganya.
“Itu pun tuan rumah sama tetangganya satu,” terang Jayadi.
Ia menilai, selama ini tidak ada pengawasan kampanye di perumahan wilayah Cinere, karena untuk DPRD warga perumahan tidak antusias.
“Warga perumahan itu lebih ke pilpres-nya, dia enggak peduli dewan kotanya siapa, yang penting di pusat, itu yang saya pelajari selama menjadi penyelenggara pemilu,” terang Jayadi.
Padahal menurut Jayadi, di wilayahnya terdapat banyak perumahan, seperti di Kelurahan Cinere ada 19 RW, sementara 10 RW yang ada masuk di lingkungan perumahan.
“Kan didominasi perumahan, sama di kelurahan yang lain juga demikian, tapi partisipasinya rendah,” ungkap Jayadi.
Namun, untuk musabab pastinya Jayadi mengaku tidak mengetahui alasan warga perumahan kurang peduli terhadap kegiatan kampanye di wilayahnya.
“Dari segi apa juga saya tidak tahu, apakah dia merasa sudah mampu, tidak perlu anggota dewan, kadang berfikir juga caranya bagaimana biar bisa masuk, tapi kami di Panwaslu bersama PPK dan PPS terus berupaya menyosialisasikan pemilu 2024,” ucap Jayadi. (*)