Indonesiadaily.net, Bogor – Rencana pengelola Kebun Raya Bogor, yakni PT Mitra Natura Raya (MNR) menerapkan konsep ecotourism mendapatkan respon dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Sandiaga mengatakan, konsep ecotourism mengedepankan aspek konservasi hingga edukasi. Dengan begitu, masyarakat yang berkunjung tidak hanya berwisata menikmati keasrian Kebun Raya Bogor, namun juga memperoleh edukasi.
“Pengelola harus terus menjaga keberlanjutannya namun juga membuka peluang masyarakat mendapatkan berkesempatan wisata dan edukasi,” kata Sandiaga.
PT MNR memenangkan beauty contest pengelolaan empat kebun raya, yaitu Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Eka Karya Bali pada 2019 lalu.
Pada 2021, PT MNR menghadirkan sarana edukasi dan wisata malam pertama serta terbesar di Indonesia yang bernama Glow. Dengan menggunakan area sekitar 3 persen dari total luas Kebun Raya Bogor yang mencapai 87 hektar, program Glow menghadirkan Taman Pandan, Taman Meksiko, Taman Akuatik, Taman Astrid, Lorong Waktu, dan Ecodome.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko menjelaskan, program Glow memiliki nilai edukasi yang tinggi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat masa kini.
Dengan metode komunikasi yang adaptif sesuai perkembangan zaman saat ini, BRIN berharap Kebun Raya Bogor dapat menjadi tujuan dan rujukan bagi anak-anak muda. Tidak hanya berwisata, namun lebih jauh lagi untuk memahami akar budayanya serta meningkatkan kecintaannya terhadap lingkungan alam.
“Sesuai regulasi, fungsi kebun raya meliputi konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan. Program Glow yang dijalankan PT MNR telah meliputi fungsi edukasi dan pendidikan serta tetap mendukung BRIN untuk menjalankan tiga fungsi lainnya sehingga amanat yang ditetapkan oleh pemerintah pusat tetap terjaga,” kata Handoko, Senin 6 September 2022.
Untuk menjalankan fungsi konservasi, Pusat Riset Konservasi Tumbuhan Kebun Raya BRIN berperan sebagai pengelolanya.
Adapun Deputi Infrastruktur melalui Direktorat Laboratorium dan Kawasan Sains dan Teknologi BRIN untuk mengelola laboratorium penelitian, serta Deputi Infrastruktur melalui Direktorat Koleksi berperan untuk pemeliharaan koleksi.
“Kami memiliki komitmen yang sama dengan masyarakat bahwa Kebun Raya Bogor ini adalah aset bangsa yang harus selalu dijaga dan dapat dioptimalkan untuk kemajuan masyarakat. Karena itu terobosan dan inovasi harus terus dilakukan tanpa meninggalkan akar budaya yang ada,” ungkapnya. (*)
Jurnalis : Ibnu Galansa
Editor : Pebri Mulya