Indonesiadaily.net – Jelang Idul Adha 2024, calon pembeli hewan kurban wajib waspada terhadap sapi yang diduga terkena antraks. Manusia dapat tertular antraks melalui luka terbuka di kulit, menelan, atau menghirup spora antraks.
Antraks merupakan penyakit yang disebabkan bakteri pembentuk spora, Bacillus anthracis yang menular. Dikutip dari Agriculture Victoria Australia, penyakit ini umumnya menyerang hewan ternak, seperti sapi dan domba serta dapat membahayakan manusia. Nah seperti apa gejalanya?
Gejala yang akan muncul berupa ruam, benjolan, dan kemerahan pada kulit yang disertai gatal dan perih pada bagian tengah yang berwarna kehitaman.
Penyakit ini juga sering disertai dengan demam, lemah, mual, muntah, diare disertai darah, sesak napas, dan sebagainya. Oleh karena itu, calon pembeli wajib mengetahui ciri yang terbebas dari antraks.
Dilansir dari MSD Veterinary Manual, berikut ini ciri sapi bebas antraks yang dapat dipilih sebagai hewan kurban. Antara lain tidak mengalami demam secara tiba-tiba, tidak mengalami sesak napas, hewan tidak mengalami gemetar di tubuhnya, tidak lesu, pingsan, terhuyung-huyung, tidak terserang kejang, makan secara lahap dan tidak berhenti memamah biak.
Selain itu tidak keluar darah dari lubang alami di tubuh, tidak mengalami pembengkakan di bagian tertentu, seperti leher, dada, dan bahu. Selain pada sapi, gejala klinis ini juga dapat dilihat pada hewan kurban lain, seperti domba dan kambing. Umumnya, hewan kurban yang terserang antraks akan ditandai dengan serangan mendadak, fatal, dan dapat berujung pada kematian.
Penyakit antraks juga sering tidak terdeteksi dan teramati, sehingga hewan dapat ditemukan mati mendadak. Apabila ada beberapa ciri antraks yang terdeteksi pada hewan kurban, segeralah melaporkan kepada dinas pertanian dan peternakan setempat. Hewan ternak yang terserang atau diduga terserang antraks harus segera diisolasi dari ternak lain.(*)