Waspadai Sejumlah Penyakit Ini Jika Rambut Rontok Berlebih

Uban di Rambut (ilustrasi)

Indonesiadaily.net – Kamu sering melihat rambut rontok, dan malah terlihat sem kian membanyak. Kondisi itu jangan dibiarkan, karena dapat mengindikasikan sejumlah penyakit.

Rambut rontok sebetulnya hal biasa, tapi dalam kondisi umum rambut rontok bisanya hanya terjadi 50-100 helai.

Kerontokan pada rambut memiliki sejumlah penyebab, mulai dari gen atau keturunan, hingga tanda penyakit.

Berikut ini 6 penyakit yang ditandai dengan rambut rontok berlebih seperti dilansie dari Suara.com.

1. Folikulitis

Peradangan folikel atau folikulitis merupakan kondisi penyakit kulit kepala yang bisa menyebabkan kerontokan pada rambut. Pemicunya adalah pori-pori pada kulit kepala mengalami infeksi bakteri jamur pseudomona.

Selain rambut rontok, folikulitis juga dapat menyebabkan kulit kepala melepuh, jerawat di kulit kepala dan rasa gatal yang perih pada kulit kepala.

Baca Juga  6 Hal yang Menyebabkan Munculnya 'Mata Panda', Jangan Sering di Kucek

2. Tinea Capitis

Kondisi ini disebabkan oleh infeksi jamur microsporum dan trichophyton yang menyebabkan adanya benjolan merah dan bercak hitam pada kulit kepala.

Alhasil bisa memicu peradangan yang berakibat kerontokan pada rambut serta kulit kepala bersisik.

3. Psoriasis Kulit Kepala

Psoriasis merupakan penyakit kulit kronis yang ditandai dengan adanya pertumbuhan sel kulit baru yang terlalu cepat. Akibatnya sel kulit akan menumpuk dan menimbulkan bercak tebal berwarna merah dan bersisik.

Psoriasis pada kulit kepala akan menyerang rambut sehat sehingga menyebabkan kerontokan hebat. Selain itu, rasa gatal yang ditimbulkan bisa membuat Anda menggaruknya dan berujung pada rambut rontok.

4. Hipotiroidisme

Rambut rontok berlebih bisa disebabkan oleh masalah hormone tiroid. Hipotiroidisme adalah kondisi kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon metabolisme.

Baca Juga  Empat Zodiak Ini Dikenal Sulit Tidur

Alhasil pertumbuhan dan perkembangan tubuh menjadi terganggu, termasuk menghambat perkembangan akar rambut dan menyebabkan kerontokan tapi tidak digantikan dengan rambut baru.

5. Stres

Kerontokan parah yang terjadi juga bisa sebabkan oleh masalah kejiwaan seperti stres. Meski begitu, kondisi ini umumnya hanya berlangsung sementara atau disebut juga telogen effluvium.

6. Anemia

Ketika tubuh mengalami anemia atau jumlah sel darah merah yang berkurang secara drastis, maka dapat menyebabkan kerontokan juga pada rambut dan sakit kepala.

Penyebabnya anemia terjadi akibat tubuh kekurangan zat besi untuk membawa oksigen ke sel tubuh melalui darah termasuk folikel rambut. Sehingga penderita anemia akan sangat rentan mengalami kerontokan rambut.

Baca Juga  Setianya Anjing Corgi Kepada Ratu Elizabeth Hingga Akhir Hayat, Kini Harga Jualnya Selangit

Kendati begitu alangkah baiknya untuk melakukan konsultasi agar mendapatkan pemeriksaan secara menyeluruh guna mengetahui penyebab pastinya bersama dokter.(*)

Editor: Nur Komalasari


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *