Indonesiadaily.net, Surabaya – Beberapa hari kedepan pendaftaran calon walikota dan wakil walikota dalam Pilkada Surabaya akan dibuka. Untuk mempersiapkan hal tersebut, partai PDI Perjuangan menerjunkan sekitar 5.000 anggota satuan tugas (satgas). Para anggota dikumpulkan serta diberi arahan untuk mengawasi jalannya pilkada di Jawa Timur.
Komarudin Watubun selaku Komandan Satgas Nasional Cakra Buana PDI Perjuangan dalam arahannya mengingatkan agar para anggota satgas belajar dari pengalaman Pemilu 2024.
“Kita merasakan banyak hal yang tidak baik selama pemilu kemarin. Itu cukup untuk memberi pelajaran jangan sampai hal tersebut terulang kembali. Keledai sekali pun tidak mau masuk ke lubang yang sama kedua kali, apalagi manusia,” ujar Komarudin
Komarudin juga menghimbau kepada satgas PDIP untuk tetap waspada terhadap berbagai bentuk kecurangan selama pilkada. Ia juga menekankan kemungkinan ‘cawe-cawe’ oleh aparat negara sangat mungkin terjadi.
“Potensi kuat pada pilkada langsung cawe-cawe ini pasti terjadi. Makanya, berulang kali kami ingatkan ke teman-teman satgas untuk bergerak. Satgas harus memiliki kesadaran untuk menjaga reformasi yang baik,” sambungnya.
Pria yang juga anggota komisi II DPR RI tersebut menginstruksikan untuk mengawasi jalannya Pilkada hingga tingkatan paling bawah di Surabaya dan Sidoarjo.
“Yang rawan kan di bawah-bawah. Satgas harus tembus ke bawah. Jangan sampai, warga jelang pilkada kemudian di-drop sembako (politik uang). Sehingga, warga tidak bisa objektif dalam memberikan pilihan,” jelasnya.
Ia sempat menyinggung kinerja dari KPU dan Bawaslu yang dirasa kurang independen saat menjalankan tugas.
“Kita harus tegakkan hukum sesuai jalur. Meski penyelenggara KPU dan Bawaslu tidak independen, tapi kita tetap percayakan kepada mereka,” tutup Komarudin.
Penulis : Fino
Editor : Sigit