Jumat, Mei 16, 2025

Tim PKM FK UPNVJ Edukasi dan Teliti Stunting ke Warga Klapanunggal Bogor

Indonesiadaily.net – Tim dosen Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jakarta mengadakan pengabdian kepada masyarakat di Puskesmas Bojong Jalan Raya Klapanunggal RT. 013 RW. 007 Kp. Rawa Ragas, Desa Bojong, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Kamis (6/7/2023).

Pengabdian bertajuk ‘Edukasi Ibu Sebagai Upaya Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak dan Cegah Stunting di Wilayah Puskesmas Bojong Kabupaten Bogor’ ini disambut antusias warga. Pasalnya, diikuti 48 ibu dan anak dari target 60 peserta.

Adapun pengabdian tersebut diketuai dr.Nugrahayu Widyawardani,M.Gizi,Sp.GK,AIFO-K sebagai peneliti utama dengan anggota
Nurfitri Bustamam, SSi, MKes, MPdKed dan
dr. Citra Ayu Aprilia, M.Kes. PKM tersebut juga dibantu ahli gizi dan mahasiswa FK UPNVJ semester 5.

Pada kesempatan tersebut Tim PKM FK UPNVJ juga melakukan penelitian mengenai hubungan faktor pengetahuan, sikap dan perilaku ibu tentang asupan gizi terhadap kejadian stunting dan wasting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bojong, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Nugrahayu mengatakan Indonesia memiliki masalah gizi yang sangat memengaruhi mutu dan keunggulan sumber daya manusia (SDM), di antaranya adalah kejadian stunting dan wasting pada balita.

Survei yang dilakukan oleh Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 menunjukkan 24,4 persen balita mengalami stunting dan 7,1 persen balita mengalami wasting di Indonesia.

“Apabila dikerucutkan di Provinsi Jawa Barat, prevalensi kejadian stunting di angka 24,5 persen dan wasting di angka 5,3 persen.

Ia menerangkan, stunting dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat bila prevalensinya di suatu wilayah mencapai kurang dari 20 persen. Sementara , wasting dianggap masalah bila prevalensinya mencapai lebih dari 10 persen. Meskipun prevalensi wasting di Indonesia maupun Jawa Barat berada di bawah ambang batas, hal ini perlu menjadi perhatian untuk mencegah lonjakan di waktu yang akan datang.

Berdasarkan data Kemenkes, Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah yang berada di Provinsi Jawa Barat dengan prevalensi kejadian stunting sebesar 28,6 persen dan wasting sebesar 4,2 persen. Hal ini menjadikannya masuk ke dalam 7 besar daerah di Jawa Barat dengan prevalensi kejadian stunting tertinggi.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab stunting pada anak adalah karena tidak terpenuhinya gizi yang baik pada kurun waktu yang panjang dan seringkali tidak disadari oleh orang tuanya sehingga setelah anak berusia di atas 2 tahun baru terlihat bahwa anaknya mengalami stunting. Sementara, wasting erat kaitannya dengan perilaku ibu dalam mengasuh balitanya.

‘Ibu dengan pola asuh yang baik cenderung memiliki anak dengan status gizi yang baik, begitu juga sebaliknya, ibu dengan pola asuh gizi yang kurang cenderung memiliki anak dengan status gizi yang kurang pula,” paparnya.

Berdasarkan uraian di atas, kata dia, dapat disimpulkan bahwa masalah gizi di Kabupaten Bogor masih menjadi isu yang harus diselesaikan secara berkesinambungan. Pada penelitian terdahulu belum terdapat pembahasan terkait faktor risiko yang dapat memengaruhi kejadian stunting dan wasting pada balita.

“Karena itu lah kami mengadakan PKM  edukasi stunting di Puskesmas Bojong Klapanunggal,” kata Nugrahayu. (*)


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Perumda Tirta Kahuripan

Perumda Tirta Kahuripan