Indonesiadaily.net – Ada tiga strategi dan solusi yang dijelaskan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk membangkitkan ekonomi Indonesia.
Ia mengatakan, solusi tersebut dituangkan dalam tiga kata ajaib untuk membangkitkan ekonomi Indonesia yakni inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
“Selalu saya tekankan ‘3 si’ kunci rahasia untuk memulihkan ekonomi Indonesia, hingga mampu buka lapangan kerja dan ciptakan peluang usaha. Kata-kata ajaib ini tentunya juga berlaku bagi berbagai sektor dan bidang lain jika memiliki pola pikir berwawasan ke depan yang bertujuan untuk meraih pertumbuhan yang berkualitas,” tulis dia dalam akun Instagram @sandiuno, Rabu 3 Agustus 2022.
Sandiaga Uno menjabarkan maksud dari tiga solusi tersebut. Misalnya kata inovasi, berarti tentang cara melahirkan produk, jasa, atau ide kreatif baru yang dinamis.
Belajar akan menjadi keutamaan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan. Sedangkan, adaptasi diri berarti sanggup mengikuti pertumbuhan zaman.
Sandiaga menyebut, pengetahuan yang diperoleh hari ini memiliki tanggal kedaluarsa yang lebih singkat dibandingkan sebelumnya. Untuk itu, penting untuk tumbuh dan belajar sehingga masyarakat dapat beradaptasi.
“Salah satunya seperti pembayaran digital saat bertransaksi di berbagai tempat wisata,” imbuh dia.
Sedangkan, kolaborasi berarti menyempurnakan dua hal sebelumnya. Sandiaga bilang, segala urusan terutama berusaha dan bekerja akan lebih mudah dilakukan bersama.
“Meskipun menjadi kompetitif memiliki sisi positif, tetapi saat ini memperluas kolaborasi merupakan pilihan yang lebih sesuai untuk memimpin kemajuan dalam jangka panjang,” urai dia.
“Seperti pepatah bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Dengan bergandeng tangan, maka kebangkitan ekonomi akan ada dalam genggaman,” tutur dia.
Terakhir, Sandiaga Uno optimistis sebanyak 1,1 juta lapangan kerja dapat tercipta tahun ini. Sedangkan sampai tahun 2024, harapannya akan tercipta 4,4 juta lapangan kerja. Dengan begitu, peluang usaha diharapkan dapat terbuka seluas-luasnya. (*)
Editor : Fenilya