Selasa, Desember 10, 2024

Tak Seindah Drama Korea, Ini Dia Sisi Gelap Kehidupan Korea Selatan

Indonesiadaily.net –  Banyak orang-orang dari berbagai negara hendak mengunjungi Korea Selatan.Namun  tak selalu indah dan mewah layaknya kerap ditunjukkan dalam serial drama Korea, kehidupan di sana juga memiliki sisi gelap yang belum banyak diketahui, apa saja?

1. Ada ‘Korean Beauty Standard’

Korean beauty standard atau ‘standar kecantikan Korea’ menjadi salah satu istilah populer tak hanya di negara asalnya, namun juga dikenal hingga negara-negara lainnya, Beauties.

Di setiap negara tentunya memiliki standar kecantikan yang berbeda, begitu pula di Korea Selatan. Namun, standar kecantikan di negeri Ginseng tersebut bisa dibilang cukup ketat.

Melansir The Korean Times, beberapa aspek Korean beauty standard bagi perempuan ialah memiliki bentuk tubuh langsing, kulit cerah dan flawless, dagu yang runcing, kelopak mata ganda, dan masih banyak lagi.

Tak hanya perempuan, terdapat juga Korean beauty standard untuk pria seperti tuntutan memiliki bentuk tubuh spesifik yang tidak terlalu berisi atau terlalu kurus. Sayangnya, keberadaan Korean beauty standardtersebut tak bisa selalu diikuti semua orang.

Beberapa orang tertentu bisa melakukan berbagai tindakan untuk dapat memenuhi kriteria standar kecantikan tersebut, meskipun hal tersebut tidak ‘wajib’ dilakukan.

Baca Juga  Kisah "Pangeran Tidur" Arab yang Koma Selama 17 Tahun

Berdasarkan survei oleh Gallup Korea di 2015, perempuan-perempuan di Korea dengan rentang usia 19 hingga 29 tahun melakukan operasi plastik. Hal ini juga dipengaruhi karena self-esteem yang rendah dan kecenderungan untuk membandingkan diri sendiri dengan penampilan orang lain.

2. Tingkat Bunuh Diri yang Tinggi

Korea Selatan dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat bunuh diri yang tinggi. Bahkan pada 2019 lalu, Korea Selatan menjadi negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi nomor empat melansir Asia Times.

Bahkan, para selebriti negeri Ginseng yang dikenal memiliki kehidupan mewah serta popularitas memilih cara tragis tersebut untuk mengakhiri hidupnya. Selain selebriti atau sosok kenamaan lainnya, warga biasa pun tak lepas dari tragedi bunuh diri yang disebabkan berbagai hal.

Namun, berdasarkan data dari 2015 hingga 2018 dari Korea Psychological Autopsy Center menemukan jika lebih dari 80% penyebab bunuh diri masyarakat Korea adalah masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan tidur, dan masih banyak lagi.

Baca Juga  4 Cara Mendownload Video dari YouTube dengan Gratis

3. Fenomena Bullying yang ‘Menjamur’

Kerap menjadi salah satu plot di serial drama maupun film Korea, fenomena bullying juga banyak terjadi di negara asalnya bahkan hingga kini. Tak hanya dilakukan oleh masyarakat biasa, beberapa sosok selebriti turut menjadi tersangka pelaku perundungan semasa sekolah.

Berdasarkan catatan penelitian dari Hyojin Koo, Universitas Woosuk, tindakan bullyingdi Korea Selatan sendiri sudah ada sejak zaman kerajaan, tepatnya di masa dinasti Chosun.

Bullying di Korea Selatan pun tak hanya terjadi di lingkungan sekolah, namun juga di lingkungan kerja ataupun kawasan wajib militer seperti yang dilukiskan dalam drama Korea D.P (2021).

4. Persaingan Pendidikan yang Kompetitif

Melansir ispos.com, Korea Selatan dikenal memiliki orang-orang yang kompetitif di berbagai aspek. Mulai dari pendidikan, status sosial, dan lainnya. Namun, salah satu yang sangat kompetitif adalah bidang pendidikan.

Selain menyajikan fasilitas pendidikan yang mumpuni dan tergolong elite, banyak anak-anak muda Korea Selatan yang berjuang keras untuk bisa masuk ke sekolah menengah atau universitas elite.

Namun, hal tersebut justru bisa memicu seseorang melakukan berbagai tindakan untuk mendapatkan apa yang diinginkan, seperti yang dilukiskan dalam persaingan anak-anak sekolah di drama seperti Sky Castle (2018) atau The Penthouse (2020).

Baca Juga  Ini Kode yang Diberikan Supir jika Ada Pencuri dalam Bus

5. Sisi Gelap di Industri Hiburan

Meskipun terlihat mewah dan gemerlap, para selebriti Korea Selatan yang menempuh karier di industri hiburan tak selamanya bahagia. Selain harus menjalani proses trainee yang cukup panjang seperti para idol K-Pop, mereka juga dihadapkan dengan beberapa perilaku penggemar yang terlalu obsesif atau sasaeng.

Selain itu, cancel culture yang beredar pun turut mempengaruhi reputasi sang selebriti. Melansir Korea Joongang Daily, para selebriti Korea tak hanya menjadi sosok di dunia entertainment yang menghibur dengan akting ataupun musik mereka, namun juga menjadi figur contoh bagi publik.

Jika mereka melakukan tindakan yang menurut publik tak sesuai seperti terlibat kontroversi, sikap yang tidak menunjukkan sopan santun, hingga skandal yang menimbulkan pro kontra, maka reputasi mereka bisa hilang dalam sekejap akibat cancel culture. Itulah sisi gelap kehidupan Korea Selatan yang jarang diketahui orang.(*)

Editor : Nur Komalasari


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Perumda Tirta Kahuripan

Djarum Foundation

Pemkab Bogor