Indonesiadaily.net – Pemerintah mengungkapkan bahwa virus corona varian “Kraken” sudah terdeteksi di Indonesia pada Rabu (25/1/2023). Varian Kraken adalah nama lain dari virus corona subvarian Omicron XBB 1.5. Berikut ini penjelasan dan gejalanya agar Anda waspada.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, varian Kraken yang ada di Indonesia berasal dari warga Polandia yang mengunjungi Indonesia pada 6 Januari 2023.
Dilansir dari Standard yang dikutip kompas.com, varian Kraken atau XBB 1.5 adalah varian mutasi dari Omicron XBB yang ditemukan di Afrika Selatan pada 27 Desember 2022.
Varian XBB 1.5 dijuluki Kraken oleh para ahli karena sifatnya yang menimbulkan lonjakan kasus Omicron cukup masif di AS.
Varian tersebut telah ditemukan di 38 negara, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Memiliki sifat sangat menular Ahli epidemiologi senior di Afrika Selatan, Maria van Kerkhove mengatakan, ini merupakan varian paling menular yang terdeteksi selama ini.
Sebab, XBB.1.5 memiliki mutasi tambahan, membuatnya lebih mudah dan lebih baik dalam mengikat ke sel lain. Hal itu juga disampaikan oleh ahli virologi di Universitas Johns Hopkins, Andrew Pekosz.
“Virus perlu mengikat erat sel agar lebih efisien untuk masuk dan itu dapat membantu virus menjadi sedikit lebih efisien dalam menginfeksi manusia,” ujar Pekosz.
Meskipun tidak ada data resmi yang dirilis mengenai tanda-tanda infeksi awal dari baru tersebut, namun kebanyakan dari gejala awalnya akan serupa dengan varian Omicron pada umumnya. Berikut gejala terinfeksi virus corona varian Kraken tenggorokan gatal, nyeri punggung bawah, hidung meler/tersumbat, sakit kepala, kelelahan, bersin, keringat malam, pegal-pegal.
Untungnya, saat ini tidak ada indikasi bahwa XBB.1.5 lebih parah menurut Dr Barbara Mahon, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Coronavirus dan Virus Pernafasan Lainnya. Namun, menurut NHS, jika Anda menduga bahwa Anda mungkin terinfeksi Covid, maka Anda harus mengisolasi diri dan memantau gejala Anda dengan cermat. (*)
Editor : Nur Komalasari