Indonesiadaily.net – Di dunia sekarang ini, ada 195 negara yang sudah diakui. Mulai dari negara yang berusia ratusan tahun, sampai dengan yang baru terbentuk di era modern sekarang ini.
Negara-negar yang baru terbentuk, biasanya adalah negara yang terlepas dari suatu negara dan mendeklarasikan kemerdekaannya. Lantas negara mana yang terbilang muda di dunia?
Dia adalah Sudan Selatan, Negara Termuda di Dunia
Sudan Selatan tercatat mendeklarasikan kemerdekaan pada tahun 2011, itu menobatkannya sebagai negara termuda di dunia.
Sudan Selatan adalah sebuah negara yang terletak di Afrika Timur berbatasan dengan Ethiopia, Sudan, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Uganda, dan Kenya.
Sudah Selatan terbentuk usai bertahun-tahun diterpa perang saudara antara Sudan Utara dan Selatan.
Sejarah Sudan Selatan Diliputi Perang Saudara
Sebagai bekas bagian dari negara Sudan, sejarah berdirinya Sudan Selatan tentu lekat dengan sejarah Sudan. Pasca merdeka tahun 1956 dari pendudukan Inggris dan Mesir, Sudan tak lama kemudian harus menghadapi polemik perang saudara antara Sudan utara dan selatan.
Mengutip Oldest.org, Perang Saudara I di Sudan berlangsung dari tahun 1972 sampai 1983. Pada kurun waktu tersebut, daerah otonomi Sudan Selatan dibentuk.
Berikutnya, di tahun 1983 itu berlanjut lagi Perang Saudara II hingga tahun 2005, yang melahirkan Perjanjian Perdamaian Komprehensif. Pada tahun yang sama, otonomi di daerah selatan dipulihkan dengan membentuk Pemerintah Otonomi Sudan Selatan.
Akhirnya, Sudan Selatan memperoleh kemerdekaannya dari Sudan pada 9 Juli 2011 dan telah diakui menjadi anggota PBB dan Bank Dunia.
Bentang Alam di Sudan Selatan
Negara ke-55 di Benua Afrika ini memiliki wilayah dataran dan dataran tinggi yang dikeringkan oleh Sungai Nil dan anak-anak sungainya, yang melintasi bagian tengah negara dari selatan ke utara.
Mengutip laman Encyclopaedia Britannica, ada dua daerah dataran tinggi yang kontras di Sudan Selatan. Dataran Tinggi Ironstone terletak di antara daerah aliran sungai Nil-Kongo dan dataran tanah liat. Di sisi lain, terdapat Pegunungan Imatong di daerah perbatasan Uganda, yang merupakan lokasi dari Gunung Kinyeti (3.187 mdpl), gunung tertinggi di Sudan Selatan.
Negara dengan jumlah penduduk sekitar 11-12 juta orang ini beriklim tropis dengan musim hujan dan kemarau. Hal ini membuat Sudan Selatan memiliki keanekaragaman hayati meliputi sabana, rawa, dan hutan hujan tropis yang merupakan rumah bagi banyak spesies satwa liar.
Penduduk Sudan Selatan didominasi oleh etnis Afrika yang menganut agama Kristen atau agama tradisional Afrika.
Kondisi Sosial Saat Ini
Sayangnya, setelah Sudan Selatan memperoleh kemerdekaan, perang saudara meletus pada 2013. Diketahui mengutip U.S. News, perang terjadi akibat para pemimpin politik dari berbagai kelompok etnis bersaing memperebutkan kekuasaan. Konflik ini pun telah memakan ribuan korban jiwa dan sekitar 3,9 juta orang mengungsi selama konflik.
Sampai akhirnya, pada 2018 lalu telah dilakukan penandatanganan perjanjian perdamaian, demi pemulihan dan perdamaian di Sudan Selatan.
Menurut laporan Bank Dunia, Sudan Selatan berada dalam krisis kemanusiaan yang serius. Kondisi kehidupan di negara baru ini terutama dipengaruhi oleh isu kekerasan dari konflik perang saudara, pengungsian, dan guncangan iklim berupa kekeringan dan banjir yang parah. (*)
Editor : Pebri Mulya