Minggu, September 8, 2024

Stok Gas Elpiji di Banyuwangi Aman Tapi Langka, Kok Bisa?

 

Indonesiadaily.net– Sebagian warga di Kabupaten Banyuwangi mulai mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3 kg di wilayah mereka. Seperti salah satunya yang dialami Kusuma Dewi warga Kelurahan Penataban Kecamatan Giri, Banyuwangi.

“Kelangkaan gas elpiji 3 kg ditempat saya terjadi sejak satu minggu lalu. Saya terpaksa tidak masak 5 hari dan beli nasi dan lauk matang di warung,” kata Dewi.

Ia menceritakan untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg, dia harus berkeliling ke wilayah kecamatan lain yang terdekat. dan beruntungnya setlah keliling. Ia mendapatkan gas elpiji 3 kg di wilayah kelurahan Taman Baru, Kecamatan Banyuwangi.

“Saya biasanya beli di eceran atau di toko daerah dekat rumah, namun karena stoknya habis, saya terpaksa muter – muter nyari gas 3 kg di daerah kecamatan sebelah,” jelasnya.

Baca Juga  BRILiaN Young Leader Indonesia, Upaya BRI Ciptakan Talenta Unggul

Dewi menambahkan, untuk harganya di tingkat pengecer dengan penjual di pangkalan terdapat selisih. Di tingkat pengecer gas elpiji 3 kg seharga Rp 19 ribu, sedangkan di pangkalan seharga Rp 16 ribu.

Sementara itu Section Head Communication dan Realtion Pertamina Niaga Jatimbalinus, Taufik Kurniawan mengatakan, selama ini tidak ada pengurangan distribusi gas elpiji 3 kg di Banyuwangi.

“Setiap hari rata – rata pertamina mendistribusikan sebanyak 30 ribu tabung gas elpiji 3 kg. Jika belakangan ini terjadi kelangkaan di tingkat bawah, maka perlu ditelusuri dan dilakukan evaluasi,” jelasnya pada Indonesiadaily.net.

Menurutnya selama ini pasokan gas elpiji 3 kg dari pertamina masih normal dan tidak mungkin jika terjadi kelangkaan. Jika ada warga yang mengalami kelangkaan gas elpiji 3 kilo, kata Taufik dimungkinkan mereka beli di tingkat pengecer atau toko. Sebab untuk stok di tingkat pangkalan masih aman dan mencukupi.

Baca Juga  Dalam Rangka HJB ke-542, Pasang Sambungan Baru Air Minum Tirta Kahuripan Cukup Rp450 Ribu

Untuk itu, Taufik menyarankan warga membelinya di pangkalan, karena stok terjamin dan harganya tetap yakni Rp 16 ribu. Sebab menurutnya ciri – ciri pangkalan, harga jualnya tidak melebihi harga eceran tertinggi.  Selain harganya pasti, kualitas berat isinya gasnya juga terjamin.

“Saat ini setiap desa atau kelurahan sudah minimal sudah ada 2 pangkalan gas elpiji 3 kg,” tambahnya.

Dia kembali menjelaskan di tingkat pengecer masih dimungkinkan dimanfaatkan oleh pihak yang kurang tepat sasaran. Tak jarang gas elpiji bersubsidi yang seharusnya digunakan warga, justru digunakan oleh hotel, cafe, restoran atau sejenisnya yang seharusnya tidak boleh menggunakan gas elpiji bersubsidi tersebut.

Penulis : Irham

Editor : Sigit


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

SPBU Jababeka 2 Cikarang

Perumda Tirta Kahuripan