Indonesiadaily.net – Anggota Komisi C DPRD Depok, Jawa Barat Supariyono mengaku heran Tempat Pembuangan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo di Kabupaten Bogor, Jawa Barat belum dioperasikan. Padahal pihak pengelola TPPAS Lulut Nambo sudah siap beroperasi pada Oktober 2022 lalu.
“Komisi C sempat melaksanakan kunjungan kerja ke DLHK Jawa Barat. Waktu itu mereka mengundang juga mitranya (pihak ketiga) mereka menjanjikan siap beroperasi, karena mereka mau dapat suntikan dana APBD Jawa Barat Rp60 miliar,” ungkap Supariyono, Rabu (03/05/2023).
Pihak pengelola TPPAS Lulut Nambo itu kata dia, mengaku siap mengoperasikan, namun hingga kini belum ada informasi pembuangan sampah dari Depok ke tempat tersebut.
“Pihak pengelola (Jabar Lestari) sudah siap, sampai sekarang belum dioperasikan juga,” katanya.
Supariyono mengatakan Kota Depok mendapat jatah membuang sampah ke TPPAS Lulut Nambo sebesar 400 ton sampah bisa mengurangi beban TPA Cipayung yang sudah melebihi kapasitas.
Ditambah lagi ada rencana bantuan dari kementerian terkait berupa alat pengelolaan sampah menjadi bahan bakar.
“Kota Depok mendapat 400 ton sampah yang dibuang ke Nambo, sehari 400. Dengan bantuan alat dari kementrian kapasitas 300 ton. Ada 700 ton sampah yang diolah,” ungkap anggota Fraksi PKS ini.
Menurutnya pengolahan mesin sampah di TPPAS Lulut Nambo dan mesin dari kementrian untuk Kota Depok sama.
Jadi sampah yang diolah itu menjadi bahan bakar olahan sampah atau refuse-derived fuel (RDP).
“Teknologi sama dengan yang ada di Nambo jadi RDF. Baik yang di Nambo dan di sini (TPA Cipayung) yang bantuan Kementerian kan kita harus awasi juga supaya progresnya lebih cepat. Butuh satu satu hektar, untuk pengelola RDF,” pungkasnya.
Penulis : M.Yadi
Editor : Nur Komalasari