Indonesiadaily.net – Roti menjadi sarapan favorit karena praktis dan juga dapat mengganjal rasa lapar. Meski demikian ada sebagian orang banyak yang tak suka dengan kulit atau pinggiran roti tawar, dengan alasan rasanya yang pahit dan juga teksturnya yang keras. Ternyata pinggiran roti yang biasa berwarna coklat itu memiliki manfaat untuk kesehatan, lho! Apa saja manfaatnya? Berikut penjelasannya.
Mengutip dari laman ScienceDaily, sebuah studi penelitian tahun 2002 dari Journal of Agricultural and Food Chemistry American Chemical Society menemukan bahwa dibandingkan dengan bagian dalam sepotong roti yang pucat, bagian kulitnya mengandung pronyl-lysine delapan kali lebih banyak.
Pronyl-lysine adalah antioksidan yang dapat membalikkan kerusakan sel, sehingga menurunkan risiko kanker. Pronyl-lysine sendiri terbentuk saat proses pemanggangan roti yang juga merupakan reaksi dan ragi yang terkandung di dalam roti.
Senyawa pronyl-lysine berguna untuk meningkatkan jumlah enzim fase II, yang berdasarkan penelitian, dapat mencegah kanker berkembang di dalam tubuh. Pronyl-lysine dibentuk oleh reaksi asam amino L-lisin yang mengikat protein dan pati serta gula pereduksi dengan adanya panas.
Pinggiran roti adalah bagian yang paling termasak saat proses pembuatan. Oleh karena itu, membuatnya pun rentan terhadap kandungan karsinogenik. Hal ini
disebut sebagai reaksi Maillard, yakni proses pemanggangan roti putih sehingga menjadi kecokelatan. Saat itulah, gula dalam campuran roti bereaksi dengan asam amino saat dipanaskan untuk menciptakan warna cokelat yang indah.
Meskipun pinggiran roti menciptakan kandungan antioksidan pelindung kanker tertentu, tidak menutup kemungkinan bahwa proses ini juga bisa menciptakan senyawa penyebab kanker yang disebut acrylamide.
Kalau kondisinya sudah seperti ini, Anda pun perlu membatasi jumlah mengonsumsi roti, terutama roti tawar putih. Anda bisa mengonsumsi roti gandum atau roti dengan tambahan buah atau kacang-kacangan, untuk pilihan yang lebih sehat.(*)
Editor : Nur Komalasari