Indonesiadaily.net – Selulit merupakan salah satu permasalahan kulit umum yang bisa dialami oleh pria maupun wanita. Sayangnya, selulit sering dianggap sama dengan stretch marks namun sebenarnya keduanya berbeda.
Melansir Mayo Clinic kondisi kulit ini tidak akan mengancam nyawa dan ada banyak cara untuk mengatasinya.
Salah satu perbedaan antara selulit dan stretch marks adalah dari tampilannya.
Medical News Toda menjelaskan bahwa selulit terlihat seperti kumpulan benjolan atau lekukan kecil pada kulit.
Medline Plus menambahkan bahwa selulit sendiri merupakan lemak yang dikumpulkan di dalam kantong yang terdapat di bagian bawah kulit. Biasanya selulit bisa muncul di sekitar panggul, paha, dan pantat.
Namun, selulit juga bisa muncul di bagian payudara, perut bagian bawah, dan lengan bagian atas. Siapa saja bisa memiliki selulit dan tidak ada yang tahu pasti apa yang menyebabkannya.
Sel lemak yang menumpuk kemudian membuat jaringan tersebut tertarik ke bawah sehingga menyebabkan kulit menjadi tidak rata.
Selain itu,Healthline juga menyebutkan beberapa kondisi lain yang disebut-sebut sebagai penyebab selulit, seperti hormon, konsumsi makanan yang tidak sehat,kebiasaan yang tidak sehat, penumpukan racun, keturunan,, penambahan berat badan, kurang gerak.
Stretch marks juga merupakan salah satu masalah kulit yang akan mengganggu penampilan.
American Academy of Dermatology Association (AAD) menjelaskan bahwa stretch marks muncul ketika terjadi pelebaran atau penyusutan kulit secara cepat.
Kondisi ini biasanya memicu pecahnya kolagen dan elastin kulit sehingga akan memicu stretch marks ketika sembuh.
Berbeda dengan selulit, stretch marks biasanya terlihat seperti garis atau coretan yang melintasi permukaan kulit.
Yang pertama kali muncul biasanya akan berwarna merah, ungu, merah muda, merah kecoklatan, atau coklat tua tergantung warna kulit.
Biasanya stretch marks juga akan membuat kulit terasa seperti ditarik dan sedikit gatal. Siapa saja bisa mengalami stretch marks, namun terdapat beberapa kondisi yang memperbesar kemungkinannya.
Cleveland Clinic menyebutkan beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab stretch marks, seperti sedang hamil, mengalami kenaikan atau penurunan berat badan dalam waktu singkat. Bertambah besarnya otot karena olahraga angkat beban atau binaraga. Mengalami lonjakan pertumbuhan selama masa pubertas.Memiliki riwayat stretch marks di dalam keluarga.Memiliki sindrom Cushing atau sindrom Marfan. Mengonsumsi prednison, atau obat untuk mengurangi peradangan, dalam jangka waktu yang lama. (*)
Editor : Nur Komalasari