Trivia  

Sejak Kapan Nasi Goreng ada Di Dunia?Ini Dia Sejarah nya

Ilustrasi nasi goreng.(istimewa)

Indonesiadaily.net –  Nasi goreng adalah menu sarapan dan makan malam beberapa masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Nasi goreng berbeda-beda bumbu dan racikan tambahannya, tergantung dari budaya masing-masing daerah. Namun, bagaimanakah sejarah nasi goreng tersebut, sejak kapan ada di dunia? Berikut penjelasannya.

Nasi goreng di Pulau Jawa memiliki citarasa yang beragam, cenderung manis di Jawa Tengah dan asin di Jawa Timur. Jika di Indonesia nasi goreng menggunakan bahan penyedap tambahan berupa suwiran ayam dan telor mata sapi, nasi goreng ala chinese food menggunakan bahan-bahan seafood yang lebih lengkap, mulai dari cumi hingga udang.

Dilansir dari Eating China, tak ada kepastian mengenai siapa yang pertama kali menggoreng nasi dan menciptakan nasi goreng. Namun masyarakat China yakin bahwa nasi goreng awalnya lahir di selatan China, di daerah pertanian padi terbesar di negara itu. Di kawasan itu, kesibukan bercocok tanam yang berpadu dengan kondisi pundi-pundi yang sering mengering membuat para ibu berpikir keras soal menu yang mudah, cepat, dan murah untuk disajikan kepada anggota keluarga. Sehingga terpikirlah untuk menggoreng nasi sisa kemarin, yang dibumbui sederhana dengan bawang putih dan kecap asin, bumbu yang selalu ada di dapur-dapur masyarakat China.

Baca Juga  7 Artis yang Sempat Digosipkan Jadi 'Simpanan' Pejabat

Dari waktu ke waktu, berita soal kelezatan dan kepraktisan nasi goreng pun makin menyebar. Banyak daerah di China yang kemudian mengadaptasi, dengan tambahan bumbu dan sayuran serta bahan pangan lain secara suka-suka. Hal ini lantaran memang tak ada resep baku dari nasi goreng ala China.

Dilansir dari Mashed para sejarawan lain meyakini nasi goreng sudah lahir sejak abad keenam, tepatnya di Dinasti Sui. Nasi goreng dipercaya lahir di Kota Yangzhou, di sekitar tahun 589-618, menjadi makanan cepat saji yang banyak dibikin oleh masyarakat di abad itu. Sedangkan dilansir Daily China, nasi goreng diyakini lahir di akhir Dinasti Ming, yaitu tahun 1368-1644.

Di akhir dinasti itulah, nasi goreng lahir dan makin populer dari masa ke masa, hingga kini. Masih dari Mashed, nasi goreng dibawa imigran asal China ke Amerika di abad ke-19, tepatnya di era Gold Rush atau demam emas. Di era itu, banyak perusahaan besar Amerika memilih mempekerjakan imigran China karena berbiaya rendah, sehingga menghemat ongkos produksi. Nah di era itulah, banyak imigran China yang sering memasak nasi goreng jika rindu akan kampung halamannya. Selain itu, nasi goreng kerap diolah para pekerja juga karena pertimbangan biaya. Nasi goreng cukup menggunakan nasi sisa kemarin, ditambah bumbu-bumbu yang sederhana.

Baca Juga  Ternyata Ini Penyebab Sering Kantuk Saat Sholat Tarawih, Bagaimana Solusinya?

Dilansir dari Time, sejak itulah mulai bermunculan restoran chinese food yang di dalamnya menyediakan menu nasi goreng. Tentu saja, jika diolah di restoran, nasi yang digunakan adalah nasi segar baru ditanak, bukan nasi sisa kemarin.

Sejarah Makanan Indonesia, Fadly Rahman, menjelaskan bahwa nasi goreng dikenalkan oleh orang China yang bermigrasi ke Indonesia.

“Asal-usul nasi goreng ini dari Tiongkok. Di negeri asalnya mereka (orang China) tidak menyukai makan-makanan yang sudah dingin sehingga mereka sering memasak dan menghangatkan lagi,” ujarnya.

Makanan ini akhirnya dibawa masyarakat China yang bermigrasi ke seluruh penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia. Di Indonesia, nasi goreng ala China berakulturasi dengan budaya lokal, sehingga nasi goreng mengalami perkembangan dalam segi rasa, bumbu, dan isi. Di Indonesia muncul menu nasi goreng cakalang, nasi goreng kambing, nasi goreng ikan asin, nasi goreng mawut, dan masih banyak lagi.

Baca Juga  10 Negara Paling Bahagia di Dunia, Indonesia Peringkat Berapa?

Nasi goreng mendapat tempat istimewa di hati masyarakat Indonesia. Bahkan nasi goreng ikut menjadi saksi penyusunan naskah proklamasi, menjadi menu sahur para tokoh perumus proklamasi. (*)

Editor : Nur Komalasari


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *