Indonesiadaily.net – Artis asal Amerika Serikat (AS), Angelina Jolie, menuai kritik dari warganet (netizen) usai buka suara terkait konflik antara Kelompok Islam Palestina, Hamas dan Israel, Minggu (29/10/2023). Dalam pernyataan melalui unggahan di akun Instagram pribadi (@angelinajolie), Angelina membuka kalimat dengan menyebut Hamas sebagai teroris yang melakukan serangan di Israel.
Mantan istri Brad Pitt itu mengaku sakit hati dan marah akibat “serangan teror” tersebut.
“Ada begitu banyak kematian warga sipil yang tak bersalah. Saya juga berdoa untuk keselamatan setiap sandera dan keluarga dengan rasa sakit yang tak terbayangkan atas pembunuhan orang yang mereka cintai,” kata Angelina, Minggu (29/10/2023).
“Di atas segalanya, anak-anak yang terbunuh dan banyak anak yang sekarang menjadi yatim piatu,” lanjut Jolie.
Selain mengucapkan bela sungkawa, pemeran utama film Maleficent itu menegaskan peristiwa yang terjadi di Israel adalah tindakan teror. Namun, ia juga menyalahkan aksi Israel yang menyerang pemukiman di Gaza, membatasi akses makanan dan air, hingga menutup perbatasan.
“Apa yang terjadi di Israel adalah tindakan teror,” tegas Angelina.
“Namun, kematian dalam pemboman populasi sipil di Gaza, tidak ada akses ke makanan atau air, tidak ada kemungkinan evakuasi, dan bahkan tidak memiliki hak asasi manusia dasar untuk menyeberangi perbatasan mencari perlindungan adalah hal yang tidak bisa dibenarkan,” lanjutnya.
Lebih lanjut, pemain film kelahiran Los Angeles ini juga menyoroti nasib lebih dari dua juta rakyat Palestina di Gaza yang hidup di bawah pengepungan Israel selama hampir dua dekade. Ia mengungkapkan, jumlah bantuan yang masuk ke Gaza tidak mampu memenuhi kebutuhan para masyarakat Gaza.
“Pemboman-pemboman menimbulkan kebutuhan kemanusiaan yang baru dan mendesak setiap hari. Penolakan bantuan, bahan bakar, dan air adalah hukuman kolektif terhadap sebuah rakyat,” tulis Angelina.
“Kemanusiaan menuntut gencatan senjata segera. Nyawa orang Palestina dan Israel, serta nyawa semua orang di seluruh dunia sama berharganya,” imbuhnya.
Pernyataan tertulis Angelina pun langsung dibanjiri kritik dari warganet seluruh dunia. Sebagian besar komentar menyoroti diksi Angelina yang menyebutkan bahwa serangan di Israel adalah tindakan teroris.
“Saya paham bahwa Anda mendukung “kemanusiaan”, tetapi mengatakan “serangan teroris di Israel”? Lalu mengapa Anda tidak menambahkan “genosida di Palestina” jika keadilan begitu penting?” komentar pemilik akun @lumos_71.
Terima kasih, tetapi tolong jangan takut untuk menyebutnya sebagaimana adanya. Kata-kata yang benar adalah: OKUPASI APARTHEID. GENOSIDA,” tegas akun @dressyourface.
“Serangan teroris di Israel? Serius? Dan bagaimana dengan rakyat Palestina yang telah menderita selama 75 tahun akibat pendudukan Israel yang dengan kejam menguasai tanah mereka sejak 1948. Tolong edukasi diri Anda,” tulis akun @lougyyehia.
Selain menyinggung pemilihan diksi, tidak sedikit pula warganet yang merasa bingung dengan sikap Angelina melalui pernyataannya.
“Mengapa semua selebriti harus mulai berbicara tentang Israel terlebih dahulu? Apakah hanya agar aman? Israel telah membunuh lebih dari tujuh ribu orang, sebagian besar adalah anak-anak, mengapa Anda tidak menyebut mereka (Israel) sebagai teroris?” tanya @mariam_nadem.
Pernyataan Anda begitu membingungkan. Apakah Anda mencoba menjadi netral? Sebagai seseorang yang mengaku bekerja dekat dengan pengungsi, seharusnya Anda mengetahui sejarah dengan lebih baik. Saya sebagai penggemar merasa kecewa dengan pernyataan Anda yang terlihat “bermain aman.” Bahkan kata “genosida” pun tidak muncul. #SavePalestine #BebaskanPalestina #SayaDukungPalestina,” beber @julianijabar.(*)
Editor : Nur Komalasari