Indonesiadaily.net – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno, membantah bahwa Australia mengeluarkan travel warning bagi warga negaranya jika ingin berpergian ke Indonesia.
“Kami sudah berkoordinasi dengan duta besar dan tadi sudah diklarifikasi oleh ibu menteri luar negeri bahwa yang mereka sampaikan bukan travel warning tapi ada penyampaian perkembangan UU KUHP dan sudah diklarifikasi,” kata Sandiaga Uno setelah mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden.
Selain itu, Pemerintah juga menjamin akan terus melindungi ranah privat wisatawan, sehingga wisatawan akan tetap merasa nyaman seperti sebelum di sahkannya KUHP.
“Kekhawatiran itu tidak perlu karena kita pastikan kegiatan wisatawan Australia dilindungi. Ranah privat mereka dan kegiatan pariwisata mereka akan kita pastikan berlangsung nyaman,” tambahnya.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, jelang Nataru beberapa persiapan yang sudah disiapkan untuk sektor pariwisata mulai dari penerapan konsep Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE), hingga memperbolehkan penyelenggaraan acara seperti konser musik.
“Konser musik untuk menggerakkan ekonomi dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja di sesi Nataru dan dipastikan pengendalian crowd early warning system atau jalur evakuasi disosialisasikan dan dimantapkan prosedurnya,” jelasnya.
Sementara itu dirinya mengungkapkan pendapatan dari sektor pariwisata bisa mencapai Rp100 triliun hingga akhir tahun 2022. Hal ini terlihat dari tren kenaikan pendapatan pariwisata jelang musim libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
“Ada peningkatan jumlah wisatawan mancanegara (wisman), melebihi target dari 3,6 juta sekarang 5,2 – 5,4 juta nanti sampai tutup tahun. Sedangkan jumlah pendapatan pariwisata sekarang sudah bisa mencapai jauh di atas target US$ 1,7 miliar. Mendekati US$ 6 miliar atau total Rp 100 triliun lebih,” tutupnya.
Penulis : Aulia Syahramadhan
Editor : Nur Komalasari