Indonesiadaily.net – Perang Teluk adalah konflik militer yang terjadi pada tahun 1990 hingga 1991 antara koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Irak. Berikut adalah sejarah lengkap dan rinci peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama perang tersebut:
Invasi Kuwait
Pada tanggal 2 Agustus 1990, pasukan Irak di bawah pimpinan Saddam Hussein menyerbu Kuwait. Alasan invasi ini adalah karena Irak merasa bahwa Kuwait telah mencuri minyak dari ladang minyak perbatasan mereka dan tidak mau membayar hutang Irak sebesar $14 miliar.
Resolusi PBB
Pada tanggal 6 Agustus 1990, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan Resolusi 661 yang memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Irak sebagai respon atas invasi tersebut. Sanksi ini melarang impor barang-barang dari Irak dan ekspor ke Irak serta membekukan aset-aset Irak di seluruh dunia.
Persiapan Perang
Pada bulan November 1990, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 678 yang memberikan otorisasi kepada negara-negara anggota PBB untuk menggunakan kekuatan militer untuk membebaskan Kuwait. Pasukan Amerika Serikat mulai melakukan persiapan untuk mengirim pasukan ke kawasan tersebut.
Serangan Udara
Pada tanggal 17 Januari 1991, koalisi internasional yang dipimpin oleh Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap target-target militer Irak di Kuwait dan Irak. Serangan ini berlangsung selama 42 hari dan melibatkan lebih dari 2.000 pesawat tempur.
Serangan Darat
Pada tanggal 24 Februari 1991, pasukan koalisi internasional yang terdiri dari lebih dari 500.000 tentara dari 34 negara melancarkan serangan darat ke Kuwait dan Irak. Serangan ini dilancarkan setelah serangan udara berhasil menghancurkan sebagian besar kekuatan pertahanan Irak. Pasukan koalisi internasional berhasil merebut kembali Kuwait dalam waktu kurang dari empat hari.
Akhir Perang
Perang Teluk berakhir pada tanggal 28 Februari 1991 setelah pasukan koalisi internasional berhasil mengalahkan pasukan Irak dan membebaskan Kuwait. Sebanyak 148 tentara Amerika Serikat dan 47 tentara Inggris tewas dalam konflik tersebut. Sementara itu, diperkirakan sekitar 25.000 hingga 35.000 tentara Irak dan sekitar 3.000 warga sipil Kuwait tewas selama perang.
Perang Teluk memiliki dampak jangka panjang pada politik dan keamanan global. Perang ini menunjukkan kekuatan dan kohesi dari aliansi antarnegara serta kelemahan dalam kemampuan militer dan politik Irak. Perang Teluk juga memiliki dampak jangka panjang pada Irak, termasuk sanksi ekonomi yang diberlakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. (*)
Editor : Pebri Mulya