
Indonesiadaily.net, Surabaya – Puluhan karangan bunga banjiri halaman depan Gedung Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga atau Unair Surabaya. Karangan bunga tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap Prof Budi Santoso.
Karangan bunga yang berjejer rapi di sepanjang gedung FK Unair tersebut berisi kata-kata dukungan sekaligus bentuk keprihatinan dengan dipecatnya Dekan FK Unair Budi Santoso.
“Turut berduka cita atas hilangnya hak berpendapat di dunia pendidikan dan kesehatan. Menolak diam untuk guru kami,” dari Unair ’89.

Selain karangan bunga, siang tadi (4/7) ratusan massa yang terdiri dari dosen, staf, mahasiswa, hingga dokter muda menggelar aksi damai menolak pemberhentian sepihak Prof Budi sebagai dekan FK Unair. Mereka mempertanyakan keputusan Rektor Unair terkait pemecatan yang tidak sesuai prosedur.
Prof Puruhito, Rektor Unair periode 2001-2006 yang turut hadir dalam aksi tersebut meminta agar Prof BUS bisa kembali memimpin FK Unair.
“Kita menuntut agar jabatan beliau dikembalikan agar bisa memimpin Fakultas Kedokteran sampai berakhirnya masa jabatan,” ujar Prof Puruhito.
Ia juga menyesalkan keputusan Rektor Unair yang dinilai mendadak tersebut, sebab secara prosedur ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum diputuskan memecat Prof Budi Santoso.
“Ada prosedurnya. Harusnya SP1 dulu, SP2, kan begitu. Prosedur ini tidak ditempuh. Saya sebagai mantan rektor tahu prosedur itu, yang sampai sekarang tidak diberlakukan pada pemecatan Prof Bus. Itu yang kami sesalkan,” terang Prof Puruhito.
