Indonesiadaily.net – Gerhana Matahari dan Bulan terjadi karena peristiwa alam yang melibatkan posisi relatif antara Matahari, Bumi, dan Bulan. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang proses terjadinya gerhana Matahari dan Bulan:
Gerhana Matahari:
1. Posisi Matahari, Bulan, dan Bumi: Gerhana Matahari terjadi ketika posisi Matahari, Bulan, dan Bumi teratur dalam satu garis lurus dan Bulan berada di antara Matahari dan Bumi.
2. Fase Gerhana: Ketika gerhana dimulai, Bulan mulai menutupi Matahari dan menyebabkan terjadinya bayangan pada permukaan Bumi. Awalnya, gerhana Matahari hanya terlihat sebagai cincin terang yang terlihat di sekitar Bayangan Bulan yang menutupi Matahari. Kemudian, gerhana berlanjut hingga matahari tertutup sepenuhnya oleh Bulan.
3. Durasi Gerhana: Durasi gerhana Matahari berbeda-beda tergantung dari posisi relatif antara Matahari, Bumi, dan Bulan. Rata-rata durasi gerhana Matahari adalah sekitar 2-3 menit.
Gerhana Bulan:
1. Posisi Matahari, Bulan, dan Bumi: Gerhana Bulan terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan teratur dalam satu garis lurus dan Bumi berada di antara Matahari dan Bulan.
2. Fase Gerhana: Ketika gerhana dimulai, Bulan mulai memasuki Bayangan Bumi yang menyebabkan Bulan menjadi redup dan berubah warna menjadi merah kecokelatan. Pada saat gerhana Bulan penuh, Bulan berada di dalam Bayangan Bumi yang menyebabkan Bulan terlihat seperti memudar dan merah kecokelatan.
3. Durasi Gerhana: Durasi gerhana Bulan dapat mencapai beberapa jam, tergantung pada posisi relatif antara Matahari, Bumi, dan Bulan.
Itulah penjelasan lengkap tentang proses terjadinya gerhana Matahari dan gerhana Bulan. Gerhana Matahari dan gerhana Bulan adalah peristiwa alam yang menakjubkan dan dapat diamati dengan aman dengan menggunakan perlengkapan yang tepat.
Namun, selalu ingat untuk melindungi mata Anda ketika memandang gerhana Matahari dan jangan pernah memandang langsung Matahari tanpa menggunakan alat pelindung mata yang tepat. (*)
Editor : Pebri Mulya