Indonesiadaily.net — Di tengah maraknya dan arus deras globalisasi khususnya di Pulau Dewata Bali, ada perkumpulan para pekerja terapi tradisi, pemerhati budaya, aktifis dan pengusaha terapi tradisi yang akrab disebut spa, mengikatkan diri di perkumpulan PETRA TARA.
PETRA TARA adalah singkatan dari Pelestari Tradisi Terapi Nusantara yang berkedudukan di BALI.
Lahirnya PETRA TARA bermula dari aktualisasi keprihatinan yang tergabung di PETRA TARA guna menjaga kearifan dan budaya lokal khususnya terapi tradisi.
Ni Wayan Tarpidi (Tari) adalah salah satu inisiator PETRA TARA, penggiat terapi budaya Nusantara. Ni Wayan Tari sebagai salah satu inisiator dan Ketua PETRA TARA sangat mengapresiasi kinerja kepolisian khususnya Polda Bali.
Di mana belum lama ini Polda Bali melakukan penggerebekan di salah satu usaha spa di wilayah Kerobokan seperti yang dimuat di viva.co.id pada tanggal 2 September 2024.
“Terapi tradisional yang akrab di telinga kita dengan sebutan spa, adalah warisan dari para leluhur kita, sehingga menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga merawat dan melestarikan,” ujar Tari sebutan akrabnya.
Apresiasi terhadap kinerja Polda Bali adalah bentuk kepedulian institusi kepolisian guna menjaga kearifan dan budaya lokal Nusantara.
“Semoga diikuti oleh Polda se-Indonesia dan semoga juga mendapat atensi dari Kapolri atas kinerja satuan di bawahnya.
Dan semoga semangat kepolisian, guna terlibat aktif menjaga kearifan dan budaya lokal bukan sekadar angin-anginan, tapi lebih menjadi komitmen kepolisian khususnya Polda Bali untuk memberantas spa yang memang bukan usaha prostitusi, tapi lebih mengarah ke usaha guna mendapatkan kebugaran tubuh melalui terapi tradisional,” paparnya.
(Gibran)