Indonesiadaily.net, Surabaya – Guna memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang semakin meningkat, Pemkot Surabaya berencana membuka sekolah perawat tahun depan. Sekolah ini akan dibangun di belakang Rumah Sakit Surabaya Timur dan dikhususkan untuk anak-anak keluarga miskin (gamis) dalam program satu keluarga satu sarjana.
“Kami akan membangun sekolah perawat di belakang Rumah Sakit Surabaya Timur. Pelaksanaannya direncanakan dimulai pada tahun 2025,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Pembangunan sekolah perawat ini sejalan dengan program Satu Keluarga Satu Sarjana. Rencananya, sekolah ini akan diperuntukkan bagi siswa dari keluarga miskin (gakin). Setelah lulus, mereka akan langsung ditempatkan bekerja di rumah sakit milik Pemkot Surabaya.
“Sekolah ini khusus untuk program Satu Keluarga Satu Sarjana. Anak-anak dari keluarga miskin yang ingin sekolah gratis bisa masuk ke sini. Dan setelah lulus, mereka bisa langsung bekerja,” jelas Eri.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Surabaya Irvan Wahyudradjat mengatakan, akademi perawat ini merupakan langkah lanjutan dari program Satu RW Satu Tenaga Kesehatan yang digagas Pemkot Surabaya.
“Kebutuhan tenaga kesehatan akan semakin banyak, terutama untuk program Satu RW Satu Nakes. Di Surabaya ada sekitar 1.300 RW, jadi banyak perawat yang dibutuhkan untuk memenuhinya,” kata Irvan.
Saat ini, Pemkot Surabaya tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait perizinan dan sarana prasarana yang diperlukan. Diharapkan, pembangunan dapat segera dimulai tahun depan.
“Mudah-mudahan tahun depan bisa dimulai. Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan provinsi. Kalau tidak harus membangun gedung baru dan bisa memanfaatkan aset pemkot, maka akan segera kita jalankan,” pungkas Irvan.
Penulis : Fino
Editor : Sig