Indonesiadaily.net, Banyuwangi – Penjualan besek bambu di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur meningkat 30 persen jika dibanding tahun lalu.
Widie Nur Mahmudi warga Lingkungan Papring, Kalipuro Banyuwangi Jawa Timur, salah satu pengerajin besek bambu mengatakan, pada tahun ini dirinya mampu menjual sebanyak 8 ribu lebih besek bambu. Bahkan hingga tanggal 17 Juni kemarin yang bertepatan dengan hari raya Idhul Adha, masih banyak warga yang membeli. Namun karena stok yang terbatas, akibatnya tak semua pembeli dapat dilayani.
Kata dia, warga Banyuwangi semakin banyak yang beralih menggunakan wadah besek bambu untuk bungkus daging hewan kurban pada Idhul Adha kemarin. Mereka menilai besek bambu selain harganya terjangkau juga memiliki nilai plus yakani lebih ramah lingkungan dibanding plastik atau kresek.
Besek bambu yang dijual Widie harganya beragam, mulai dari Rp.2.000,- hingga Rp.3.000,-perbiji. Perbedaan harga tergantung dari jenis atau besar kecilnya.
Kalau yang ukuran kecil muat untuk daging 1 kg, harganya mulai dari Rp.2.000,- sedangkan besek yang ukuran lebih besar untuk daging 2 kg lebih, saya jual mulai dari Rp.4.000, ujar Widie, Selasa (18/6/2024).
Untuk memproduksi besek bambu, pria pendiri Kampung Batara ini sengaja melibatkan warga sekitar. Sebab selain untuk mempercepat proses produksi, juga dapat memberdayakan warga untuk menambah pendapatan ekonomi mereka.
Para pembeli sebagian datang langsung ke tempat produksi di wilayah Lingkungan Papring Kalipuro, namun tak jarang juga banyak yang meminta diantar langsung ke lokasi.
Untuk pembeli besek ini paling banyak dari sekolah dan sejumlah dinas di Banyuwangi, jelasnya.
Sementara itu Nurhadi salah satu pembeli besek bambu mengatakan, dirinya sudah sejak beberapa tahun terkahir tidak lagi menggunakan tas plastik atau kresek untuk bungkus daging kurban.
Ini bentuk langkah kecil kita ikut membudayakan dan mengajarkan pada generasi kita, agar lebih peduli terhadap lingkungan dan mengurangi sampah plastik, tegasnya.
Pewarta : Irham
Editor : Ulfah