Senin, Januari 20, 2025

Pemicu Inflasi, Ketua DPRD Kota Bogor : Batalkan Kenaikan BBM!

Indonesiadaily.net – Keputusan Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) menurut Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto sangat tidak tepat.

 “Masyarakat baru saja berusaha bangkit setelah pandemi. Seharusnya Pemerintah berempati dengan kebijakan yang mendorong upaya kebangkitan tersebut, bukan sebaliknya, malah menaikkan harga BBM yang justru akan menghantam ekonomi masyarakat,” jelas Atang, Kamis 8 September 2022.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kota Bogor ini beranggapan, kenaikan harga BBM akan memicu inflasi. Hal tersebut dinilai tidak sejalan dengan semangat yang yang dikampanyekan Pemerintah saat memperingati hari kemerdekaan RI yang ke-77 dengan mengusung tema yaitu pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat. 

Baca Juga  Kerjasama dengan Pemkot Bogor, Beam Mobility Luncurkan Armada

“Kenaikan harga BBM adalah kunci pemicu inflasi. Efeknya berantai. Ini akan sangat menyengsarakan, terutama masyarakat menengah ke bawah. Baru mau pulih saja sudah dihantam inflasi. Bagaimana masyarakat bisa bangkit kalau begitu”, tegas Atang.

Sementara itu, kebijakan kenaikan harga BBM ini direspon oleh penolakan yang sangat luas di Kota Bogor. Selama sepekan ini, massa yang terdiri dari mahasiswa, kelas pekerja hingga ibu rumah tangga menggelar aksi demonstrasi menuntut pemerintah untuk membatalkan kenaikan harga BBM.

Aksi penolakan ini digelar di berbagai titik. Salah satunya di depan gedung DPRD Kota Bogor. Tercatat sudah ada lima elemen masyarakat yang menyampaikan aspirasinya ke lembaga legislatif Kota Bogor. 

Baca Juga  TNI AL Akan Pertemukan Militer Dua Korea di Lautan Makassar

“Kami sepakat dengan mahasiswa dan masyarakat. Banyak cara yang bisa dilakukan Pemerintah jika alasannya adalah keterbatasan anggaran. Seharusnya, proyek-proyek besar dan ambisius yang tidak terlalu mendesak saat ini dialihkan untuk menyesaikan masalah BBM. Kenapa disaat proyek kereta cepat dan ibu kota negara ada anggarannya, tapi untuk subsidi BBM rakyat tidak ada. Ini ironis”, jelasnya.

Untuk menanggulangi kenaikan BBM ini, diketahui pemerintah pusat menyiapkan anggaran bantuan langsung tunai (BLT) yang mencapai Rp24,17 triliun yang bersumber dari APBN.

Hal tersebut pun dinilai oleh Atang tidak efektif, sebab dampak kenaikan BBM akan mempengaruhi semua kelas masyarakat. Sementara BLT hanya diterima sebagian kecil masyarakat. Itupun dalam waktu singkat. Sementara, kenaikan harga-harga barang akan berlangsung seterusnya.

Baca Juga  Dikira Bau Bangkai Hewan, Satu Keluarga Ditemukan Tewas di Kalideres

“Bagaimana bagi masyarakat yang tidak menerima BLT. Inflasi akan dirasakan oleh semuanya. Waktunya pun berlangsung lama. Justru seharusnya anggaran untuk BLT dan proyek-proyek besar tersebut bisa dialihkan untuk mengatasi masalah BBM. Untuk itu, Pemerintah seharusnya segera  batalkan kenaikan harga BBM”, pungkasnya. (*)

 

Editor : Pebri Mulya


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Perumda Tirta Kahuripan

Perumda Tirta Kahuripan

Djarum Foundation

Pemkab Bogor