Jumat, Maret 21, 2025

Pembalap Estonia Posisi Pertama Etape Dua Balap Sepeda Internasional ‘TdBI’ Banyuwangi, Indonesia Ketiga

 

Indonesiadaily.net, Banyuwangi – Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) Etape dua yang menempuh jarak 153 kilometer, dengan start di Alas Purwo dan finish di Kantor Pemkab Banyuwangi berlangsung sengit. Bahkan dalam ajang bergengsi tersebut terjadi dua kali crash yang dialami belasan pembalap menjelang garis finish. Penyebabnya puluhan pembalap saling adu sprint untuk mengamankan kemenangan.

Pada lima kilometer jelang memasuki finish sekitar 50 pembalap berada dalam rombongan besar dan para sprinter masing-masing tim terlihat saling adu kecepatan untuk meraih juara.

Bahkan beberapa pembalap juga terlihat melakukan manuver dan menyebabkan crash yang melibatkan belasan pembalap lainnya. Tercatat terjadi dua kali crash di rombongan besar yang membuat banyak pembalap terjungkal.

Akhirnya pembalap asal Estonia, Martin Laas dari tim Ferei Quick-Panda Podium Mongolia Team, berhasil menjadi yang tercepat dan meraih juara Etape 2, dengan catatan waktu 3 jam 20 menit 46 detik.

“Saya melihat peluang saat peloton berhasil mengejar leader. Meskipun menjelang finish cukup kacau, namun saya fokus untuk tetap berada di depan dan akhirnya bisa finis pertama,” ujar Martin Laas.

Sementara itu di peringkat kedua diraih Abdul Halil Mohamad Izzat Hilmi (Malaysia Pro Cyvling). Sedangkan di urutan ketiga diraih Kusuma Terry Yudha (Indonesia) dari Kelapa Gading Bikers.

Sebenarnya pembalap CCACHE X PAR KUP, Bentley Niquet Olden, sempat mendominasi sejak 40 kilometer awal hingga 15 kilometer menjelang finish. Namun sayangnya, lima kilometer jelang finish, Bentley mampu dikejar para pembalap lain dan akhirnya gagal menjadi yang tercepat di etape 2 ini.

Namun meski Martin Laas berhasil menjadi yang tercepat di Etape dua, namun Ijen Sulfur Jersey (Yellow Jersey) tetap menjadi milik pembalap asal Australia, Ryan Cavanagh, dari Kinan Racing Team, Jepang, yang dia raih sejak etape 1.

Sementara itu, persaingan dalam mendekati garis finish, ada insiden crash jatuhnya beberapa pembalap. Sehingga kondisi race tegang dan kacau.

“Regulasi apabila terjadi crash di 3 kilometer menjelang finish, pembalap dalam satu peloton yang terlibat kecelakaan tersebut maka catatan waktunya dihitung sama,” pungkas Race Director TdBI Jamaludin Mahmud.

 

Penulis : Irham

Editor : Sigit


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Perumda Tirta Kahuripan

Indocement

Djarum Foundation

Pemkab Bogor