Indonesiadaily.net, Banyuwangi – Sejumlah masa yang tergabung dalam Forum Penyelamat Demokrasi Banyuwangi, melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Kabupaten setempat.
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan bersamaan dengan acara pelantikan anggota DPRD Banyuwangi periode 2024-2029. Saat orasi sejumlah masa membentangkan spanduk yang bertuliskan tolak kotak kosong.
Selain itu, dalam orasinya, mereka juga menyuarakan tentang penolakan terhadap kotak kosong pada pilkada 2024 di kabupaten ujung timur pulau jawa itu.
Amrullah, koordinator aksi mengatakan, pilkada di Banyuwangi yang akan digelar 27 November 2024 mendatang, berpotensi hanya ada satu calon. Sehingga calon tunggal tersebut nantinya berpotensi akan melawan kotak kosong.
Menurutnya hal itu sangat mungkin terjadi, sebab di Banyuwangi, saat ini dari 7 partai politik, sebanyak 5 partai sudah memberikan rekomendasi hanya kepada satu pasangan calon Ipuk Fiestiandani – Mujiono.
Menurut Amrullah, kondisi tersebut menunjukkan matinya demokrasi di Banyuwangi. Sebab rakyat hanya diberikan satu pilihan saja, sedangkan bakal calon yang lain terkesan dihambat untuk tidak dapat maju. Sebab itu Amrullah mengajak partai politik agar tidak membiarkan kondisi tersebut terjadi di Banyuwangi.
Amrullah menambahkan jika demokrasi ditegakkan maka seharusnya di Banyuwangi nantinya ada 2 calon atau lebih. Namun faktanya sejauh ini hingga jelang masa pendaftaran bakal calon bupati hanya satu pasangan calon yang diusung oleh partai politik.
“Padahal negara ini sudah mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 100 miliar untuk pilkada di Banyuwangi. Namun sejauh ini hanya ada satu pasangan calon yang diusung partai politik. Kalau hanya satu calon, kenapa tidak aklamasi atau langsung ditentukan pemenanganya. Sehingga tak perlu lagi proses pemilihan yang menghabiskan anggaran negara sangat besar,” tegasnya.
Bahkan Amrullah mengancam jika hingga masa pendaftaran nanti hanya ada satu calon di Banyuwangi, maka dirinya akan mendirikan posko pemenangan yang tersebar di seluruh kecamatan di Banyuwangi yang siap memenangkan kotak kosong untuk melawan calon petahana di Banyuwangi.
Dirinya berharap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang perubahan syarat pencalonan bisa membawa angin segar bagi Banyuwangi. Sehingga nantinya ada dua calon atau lebihh yang bertarung pada pilkada 2024 di Banyuwangi untuk terciptanya demokrasi.
Di Banyuwangi dari 7 partai politik pemenang pemilu sebanyak 5 partai politik telah mengeluarkan surat rekomendasinya kepada calon Bupati Petahana Ipuk Fiestiandani dan wakilnya Mujiono yang saat ini menjabat sebagai Sekda. Lima Parpol tersebut yakni Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Gerindra, PPP, dan Partai Demokrat.
Sedangkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa belum menentukan siapa calon bupati banyuwangi dan wakilnya yang akan diusung dalam Pilkada 2024 di Banyuwangi.
Penulis : Irham Kusuma
Editor : Sigit