Indonesiadaily.net, Surabaya – Upaya pemerintah Surabaya dalam memperkenalkan produk UMKM lokal tampaknya mulai memberikan dampak positif. Silvia Fanrose Susanti warga petemon kali pelaku UMKM yang ikut merasakan dampaknya. Melalui produk sambal “D’Sus” nya, ia kini bisa meraup keuntungan yang cukup besar.
Kepada Indonesiadaily.net ia bercerita memulai bisnis nya ini pada Januari tahun 2021. Bude sus sapaan beliau, mencoba peruntungannya dengan berjualan sambal. Awal mula namanya bumbu, namun karna dirasa kurang gaul dan kekinian maka ia mengubah nama menjadi “Sambal D’Sus”.
“Awalnya dulu namanya sego lodho, ayam lodho yang dipanggang. Bapak saya yang merintis, cuma sekarang berubah ke D’Sus. Ide nama dari panggilan saya, kan keponakan saya kalo manggil bude sus gitu,” terang Silvia.
Sambal D’Sus memiliki keunggulan dalam proses pembuatan nya yang melalui proses pemanggangan sehingga memiliki rasa lebih smokey. Selain itu sambal D’Sus memiliki kadar air yang sedikit sehingga akan lebih awet.
“Apasih bedanya D Sus dengan yang lain, Sambal D Sus ini dibuat dengan dipanggang sehingga memiliki ciri khas sendiri,” tambah Silvia.
Terdapat beberapa varian dari Sambal D’Sus ini. Ada sambal cumi, ireng pedas, sambal paru hingga sambal udang panggang. Sambal D’Sus mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dalam 1 bulan bisa terjual hingga 600 pcs.
“Untuk perbulan saat ini sudah terjual 600 botol omset sekitar 17 juta. Ya selain promosi juga saya terbantu dengan program pemkot yang selalu melibatkan UMKM dalam setiap event sehingga produk saya lebih dikenal,” tutup Silvia
Sambal D’Sus ikut tergabung dalam wadah komunitas Markas UKM (Usaha Kecil Mikyaran) yang mana harapan ke depan Sambal D’Sus ini bisa ekspor ke luar negeri.
Pewarta : LA
Editor : Sigit