Indonesiadaily.net, Surabaya – Operasi Patuh Semeru 2024 dari tanggal 15 hingga 28 Juli 2024 yang dilakukan Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Kepolisian Republik Indonesia Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) telah berakhir.
Dalam operasi Patuh Semeru tersebut pihaknya berhasil mengurangi jumlah pelanggaran lalu lintas hingga 80 persen.
“Pelaksanaan Operasi Patuh Semeru selama 14 hari berhasil mengurangi jumlah pelanggaran lalu lintas sampai dengan 80 persen jika dibandingkan dengan pelaksanaan Operasi Patuh tahun 2023 lalu,” jelas Kombespol Komarudin.
Selain itu Dirlantas menilai telah terjadi penurunan yang signifikan dan jumlah pelanggaran.
“Dalam Operasi telah dijaring pelanggaran sebanyak 382.398 pelanggaran, jika diperbandingkan dengan jumlah pelanggaran pada pelaksanaan Operasi Patuh 2023 yang ditemukan sebanyak 1.904.996 pelanggaran,” tambahnya.
Paparan fakta dan data dari pelaksanaan Operasi Patuh Semeru 2024 yang dilakukan oleh Dirlantas Polda Jatim itu membuat Kombespol Komarudin sedikit prihatin karena mencerminkan perilaku sebagian besar masyarakat pada umumnya.
Pelanggaran lalu lintas yang terjadi sebanyak 90 persen terjadi di jalanan kota ataupun kabupaten dan yang memprihatinkan adalah 99 persen disebabkan karena human eror. Hal ini merupakan pekerjaan rumah yang tidak mudah karena menyangkut perilaku masyarakat yang melibatkan banyak pihak dan banyak faktor lainnya.
Selain itu dalam kesempatan yang sama, pihaknya mengenalkan sebuah aplikasi baru Polda Jatim yang dikelola oleh Dirlantas Polda Jatim , yaitu Mahameru Quick Respon (MQR). Yakni sebuah produk digital yang berupa Alat Pantau Jarak Jauh (ETLE) secara statis maupun mobile , alat bantu yang efektif membantu pengendalian lalu lintas pada saat operasi.
Penulis : Bowo
Editor : Sigit