Indonesiadaily– Obat penawar atau antidotum bagi anak penderita gangguan ginjal akut yang berada di Jakarta akan diberikan gratis.
Kepala Dinkes DKI Widyastuti mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI.
Obat penawar atau antidotum tersebut diberikan gratis di dua rumah sakit rujukan yakni RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita.
“Iya gratis. Antidotumnya diberikan oleh Kemenkes ke RS sesuai dengan kebutuhan dan diberikan secara gratis,”
ujarnya.
Meski demikian, Widyastuti menjelaskan saat ini tidak semua RS bisa memberikan layanan penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak. Untuk itu, penanganan harus dilakukan di RS rujukan yang ada.
“Salah satu upaya kami adalah mengirimkan para perawat untuk membantu RSCM memberikan penanganan sekaligus belajar pengiriman antidotum spesialis anak,” paparnya.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak menyetok antidotum tersebut, melainkan mengambil milik Kemenkes. Alasannya, Widyastuti menilai kasus yang ada di DKI masih bisa ditangani dengan koordinasi secara langsung ke Kemenkes.
“Masih di dalam koordinasi Kemenkes, langsung diberikan ke rumah sakit yang melakukan perawatan (pasien gagal ginjal akut),” kata Widyastuti.
Ia menambahkan jadi setiap RS yang melakukan perawatan kasus gagal ginjal akut bisa mengajukannya ke Kemenkes langsung.
Adapun kasus gagal ginjal akut di DKI Jakarta bertambah menjadi 135 kasus. Data terbaru itu dihimpun per Kamis (27/10/2022) sore.
“Total 135 (kasus), tapi ini total dari Januari (2022),” ujar Widyastuti.
Widyastuti menambahkan penambahan kasus itu berdasarkan hasil penyisiran rumah sakit (RS) di DKI Jakarta
“Dari 135 (kasus) tadi, yang meninggal 63, sembuh 46,” kata Widyastuti.
Penambahan kasus itu tidak seluruhnya kasus baru. Ada juga kasus lama, namun baru tercatat di data dinkes.
“Harus kami pilah-pilah lagi, mana yang kasus baru mana yang tidak,” ujar dia.
Gagal ginjal akut atau acute kidney injury adalah kondisi ketika ginjal berhenti berfungsi secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa terjadi akibat gangguan aliran darah ke ginjal, gangguan di ginjal, atau penyumbatan saluran urine. Gagal ginjal akut harus segera ditangani untuk mencegah kerusakan permanen.(*)
Editor : Nur Komalasari