Indonesiadaily.net – Anggota Komisi X DPR RI menyebutkan transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) penting dengan menguatkan pondasi kemampuan anak.
Menurut Nuroji kemampuan anak itu dengan enam pondasi yaitu mengenal nilai agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi, kematangan kognitif, keterampilan motorik, perawatan diri dan kemaknaan terhadap belajar yang positif.
“Transisi dari Paud ke SD perlu pendidikan usia dini itu penting. Intinya tidak berorientasi pada akademik seperti kalistung dan lainya, tapi pada motorik, kreativitas, nilai – nilai agama, sosial jadi bagaimana anak sudah pandai mengucapkan terimakasih,” kata Nuroji usai Workshop Pendidikan dengan tema “Mari Kita Kembalikan Hak Pendidikan bagi Anak melalui Penguatan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan” Rabu (21/9/2023).
Selain itu anak bisa merapihkan tempat tidur dan sepatu. Kata Nuroji itu diajarkan di PAUD dengan belajar kemandirian.
“Itu yang disebut transisi. Kelas 1 SD ini masih banyak penyelarasan sudah ikut PAUD dan tidak ikut PAUD. Nah kelas dua bisa diseragamkan,” ucap Nuroji.
Lebih lanjut Nuroji menegaskan anak dari PAUD ke SD tidak wajib harus bisa membaca dan berhitung karena tidak baik secara pendidikan. Sebab anak usia 0 hingga 8 tahun itu lebih kepada kependidikan keterampilan motorik.
“Intinya masuk SD tidak harus bisa membaca, berhitung. Tidak wajib kalau sudah belajar mandiri ya lebih bagus. Tapi tidak baik secara pendidikan. Karena masa anak usia 0-8 tahun lebih ke motorik yakni dengan kesenian, riang dan gembira,” tutupnya.
Penulis : M.Yadi
Editor : Nur Komalasari