Indonesiadaily.net – Makan nasi padang pakai sendok atau tangan menjadi topik yang viral di media sosial.
Pembahasan ini mencuat setelah publik figur Zee JKT48 memiliki kebiasaan makan nasi padang menggunakan sendok.
Lantas kebiasaan tersebut mendapatkan respon dari publik figur lainnya, yakni Arief Muhammad. Dia menantang Zee JKT48 untuk makan nasi padang dengan lauk ikan sampai bersih menggunakan sendok.
“Sudah Diverifikasi Panggilan terbuka kepada @jkt48.zee.
Kita semua butuh bukti kalau makan nasi padang pakai sendok lebih efisien daripada pakai tangan. Kami tantang Adik @jkt48.zee untuk makan @padangpayakumbuah, MENU IKAN, pakai sendok. Kalau bisa berhasil makan daging ikannya sampai habis dan bersih pakai sendok, saya akan mengaku kalah dan @jkt48.zee akan saya kasih voucher makan gratis seumur hidup di PAYAKUMBUAH.
Tolong bantu tag orangnya,” tulis Arief pada akun Instagramnya.
Namun, sebenarnya dilihat dari kebersihan atau higienitas, lebih baik makan nasi padang pakai sendok atau tangan?
Sesuai selera
Dokter dan ahli gizi, Tan Shot Yen mengatakan, melihat dari sisi higienitas untuk makan nasi padang menggunakan tangan maupun sendok, harus dilihat dari konteksnya dahulu.
“Mau pakai tangan atau sendok, yang penting kan kebersihannya. Kalau pakai tangan ya sebelum makan pastinya cuci tangan menggunakan sabun sampai bersih,” ujar Tan.
Tan berpendapat, meskipun makan nasi padang menggunakan sendok, tetapi bukan berarti lebih higienis.
“Pakai sendok pun kalau sendoknya dilalerin juga tidak bersih kan ya,” lanjut dia.
Tidak hanya tentang higienis saja, tetapi makan nasi padang menggunakan tangan atau sendok, tergantung dengan selera setiap orangnya.
Lebih kepada kandungan gizi
Tan menekankan kepada seseorang sebelum menyantap nasi padang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, kandungan gizi dan apakah ada kandungan yang bisa memicu riwayat penyakit, seperti santan.
“Perlu diperhatikan soal apakah nasi padang itu sesuai dengan gizi seimbang atau tidak, apakah santennya diangetin ulang atau tidak, seminggu menyantap nasi padang berapa kali,” ujar Tan.
Prinsip penggunaan santan
Tan menjelaskan, mengenai apa saja prinsip penggunaan santan agar tetap aman dan sehat untuk dikonsumsi. Pertama, biasakan membuat rencana menu seminggu. Kemudian, tentukan ‘hari memasak santan’ seminggu sekali.
Selanjutnya, masakan santan sebaiknya tidak dihangatkan berulang kali. Terakhir, tuang santan pada langkah terakhir saat memasak atau sebelum masakan diangkat dari api.
Di sisi lain, pakar gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Ali Khomsan sendiri menegaskan bahwa makanan bersantan yang dipanaskan kembali akan mengurangi kandungan nutrisi di dalam makan tersebut.
“Tentu saja proses pemanasan bahan makanan bersantan pastilah akan menyebabkan susut gizi,” paparnya.
Penurunan kandungan gizi dalam makanan bersantan yang dipanaskan ini terjadi lantaran beberapa vitamin di dalamnya mudah larut dalam air, seperti vitamin B dan vitamin C.
“Jadi bila sayuran bersantan dipanaskan berkali-kali, maka vitamin dalam sayurannya akan semakin rusak,” imbuhnya. (*)
Editor : Pebri Mulya