Rabu, November 13, 2024

Nama Habibie Hilang di Gedung BRIN, DPR RI : Indikasi Nyata Dehabibienisasi

Indonesiasaily.net – Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengatakan tidak tercantumnya nama Bacharuddin Jusuf Habibie dalam lini masa perkembangan riset dan teknologi di Gedung Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)menjadi indikasi nyata adanya dehabibienisasi yang terstruktur, sistematis dan masif.

Ia menilai ada sejumlah upaya ‘dehabibienisasi’ atau menghapuskan warisan yang ditinggalkan Presiden ketiga RI tersebut, utamanya melalui perombakan kelembagaan riset dan teknologi.

“Bila sebelumnya ‘dehabibienisasi’ itu bersifat kelembagaan, namun dengan penghilangan secara sengaja nama Habibie dari lini masa perkembangan Iptek (Ilmu pengetahuan dan Teknologi) nasional, dugaan itu menjadi terkonfirmasi,” ujar Mulyanto dalam keterangan persnya, Senin (6/2/2023).

Mulyanto mengungkapkan, upaya tersebut terlihat, di antaranya pada akhir bulan lalu telah ditutup lembaga riset antariksa dan penerbangan di Pasuruan, Jawa Timur. Sebelumnya juga telah dibubarkan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), Dewan Riset Nasional (DRN), Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT), LIPI, BATAN dan LAPAN.

Baca Juga  DPR Minta Pemerintah Buat Kebijakan Harga HPP Gabah Petani

“Sebelumnya juga telah dihapus Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS), Dewan Standardisasi Nasional (DSN) serta dimuseumkannya pesawat terbang karya anak bangsa N-250 Si Gatot Kaca. Bahkan, Kita menyaksikan porak-porandanya BPPT dan hasil-hasil rekayasanya baik tsunami early warning system, puna male, dan lainnya” tambahnya.

Politisi Fraksi PKS ini menegaskan, pemerintah tidak bisa begitu saja menghilangkan jejak pengembangan iptek yang sudah dibangun susah payah oleh begawan teknologi  Indonesia, BJ Habibie. Bangsa Indonesia harus mengakui bahwa Habibie berhasil membangun struktur pembangunan teknologi Iptek (techno-structure) yang kokoh dan bermanfaat di Indonesia.

“Pak Habibie berhasil membangun human-ware (SDM), technoware (peralatan), orgaware (kelembagaan) maupun infoware (jaringan) yang berujung pada beroperasinya Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS),” terangnya.

Baca Juga  Tanah Arab Saudi Dihujani Salju dan Semakin Menebal

Lebih Lanjut, BUMNIS merupakan tempat anak bangsa dalam memproduksi peralatan Hankam dan sipil canggih mulai dari pesawat terbang, kapal, tank, senjata, peledak, industri berat sampai elektronik. Bahkan pada posisi tertentu, bisa dibilang, BUMNIS sangat berperan membangun kekuatan pertahanan dan keamanan nasional.

Menurutnya, pengembangan Iptek yang dibangun Habibie sangat visioner. Ia ingin membangun bangsa ini agar kedaulatan dan kemandirian di berbagai bidang, dan Indonesia tidak tergantung dan didikte l pihak asing. Apalagi, Indonesia adalah negara kepulauan yang membutuhkan infrastruktur transportasi antar pulau dalam rangka membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

Mantan peneliti bidang Nuklir di BATAN ini, melihat pemandangan yang nampak adalah SDM dan peralatan teknologi yang makin menua, serta kelembagaan Iptek yang satu demi satu berguguran. Berbagai proyek nasional Iptek dihentikan.

Baca Juga  Kemenkes Taiwan Temukan Produk Mi Instan asal Indonesia dan Malaysia Mengandung Pemicu Sel Kanker, Benarkah?

“Ini semua harus menjadi bahan renungan kita bersama dalam rangka membangun bangsa yang berdaulat, bangsa inovasi (innovation nation) ke depan,” ucap Mulyanto. (*)

Reporter : Aulia Syahramadhan
Editor : Andri


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Djarum Foundation

Pemkab Bogor

Perumda Tirta Kahuripan