Indonesiadaily.net – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus gangguan gagal ginjal akut sudah semakin terkendali dan turun secara drastis.
Menurut data terkini Kemenkes, per 1 November 2022, tidak ada pasien baru yang masuk ke rumah sakit rujukan yang menangani khusus masalah gangguan ginjal akut. Padahal kasus pasien baru itu sebelumnya 6 sampai 7 pasien per hari, dengan puncaknya 10 pasien per hari pada 22 Oktober 2022.
“Kami lakukan monitoring di rumah sakit RSCM, RS Sardjito, dan RS Ngurah di Bali, yang tadinya (pasien) masuk tinggi, sekarang sudah tidak ada yang masuk baru ke sini,” kata Menkes Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (2/11/2022).
Ia menjelaskan penurunan jumlah pasien baru gangguan ginjal akut ini kemungkinan berkat himbauan Kemenkes terkait pelarangan penggunaan obat sirup pada 18 Oktober 2022. Selain itu, di tanggal yang sama, obat Fomepizole juga tiba di Indonesia dan langsung dipakai di RSCM.
“Jadi, sejak pemanfaatan obat Fomepizole di RSCM pada 18 Oktober kami memiliki cukup banyak di minggu lalu, jumlah pasien meninggal menurun secara drastis. Jadi, kondisi sekarang baik dari jumlah kasus baru maupun jumlah pasien meninggal sudah sangat turun secara drastis,” ujar dia.
Dari data Kemenkes, sejak 28 Oktober 2022, tidak tercatat kasus pasien meninggal dunia hingga 1 November 2022.
“Kasus pasien meninggal dunia tertinggi terjadi pada 20 September dan 22 Oktober yaitu 6 pasien meninggal per hari, dan kini tidak ada kasus meninggal lagi yang dilaporkan,” ujar Menkes Budi.
Menkes juga merilis data terbaru gangguan ginjal akut, di mana per 1 November 2022, ada 325 kasus gangguan ginjal akut di seluruh Indonesia. Dari data tersebut, memang ada konsentrasi di beberapa Provinsi tertentu, khususnya di daerah Sumatera Utara, Jawa bagian Barat dan Timur, serta Sulawesi Selatan.
Sementara itu, DKI Jakarta masih mendominasi jumlah kasus, kemudian disusul Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten.
Penulis : Aulia Syahramadhan
Editor : Nur Komalasari