Senin, Februari 17, 2025

Mengolah Pagpag, Kuliner dari Sampah di Filipina

Indonesiadaily.net – Senang dengan kuliner ekstrem? Mau coba makanan yang berbahan sampah? di Filipina makanan tersebut ada, yakni bernama Pagpag.

Dalam bahasa Tagalog, kata Pagpag memiliki arti ‘debu’. 

Di Filipina, warganya menamai daging yang telah terbuang di tempat sampah dan diolah ulang menjadi makanan ekonomis dengan ‘Pagpag’.

Melansir dari Philippines Lifestyle News, Pagpag tercipta akibat rendahnya perekonomian warga di Filipina. Sampai-sampai daripada membeli daging fresh, mereka hanya mampu mencari daging bekas makan dari tempat sampah di restoran-restoran, yang kemudian mendaur-ulangnya menjadi makanan yang siap disantap. 

Lalu bagaimana mengolah Pagpag?

Sisa makanan yang diolah berasal dari tong sampah restoran cepat saji, seperti Jolibee atau McDonalds.

Baca Juga  20 Destinasi Wisata Keluarga Saat Liburan di Yogyakarta

Sebelum dijual ke daerah kumuh, daging dari tempat sampah tersebut dicuci terlebih dahulu hingga bersih, lalu dimasak dengan rempah-rempah khas Filipina sebagai bumbunya. Sehingga terciptalah Pagpag, makanan ekonomis baru dari daging bekas makan orang tersebut. Pagpag dijual dengan harga yang sangat murah.

Seorang ahli kesehatan dan gizi di Phillippine Community Fund, Maria Theresa Sarmiento, menjelaskan bahwa sesungguhnya mengonsumsi Pagpag sangat berisiko bagi kesehatan, mengingat makanan tersebut berasal dari tempat sampah, yang merupakan tempat berkumpulnya bakteri. Dan kita tidak tahu orang yang menyisakan makanan memiliki penyakit menular atau tidak. Wah, bisa dibayangkan ya, Pagpag berasal sisa makanan ratusan orang yang mampir ke restoran, tentu sangat tidak higienis.

Baca Juga  Beredar Link Palsu Kenaikan Tarif Transaksi, Nasabah Bank Diimbau Waspada dan Terapkan Langkah Ini

Namun meskipun demikian, Pagpag ternyata tetap menjadi makanan nasional yang populer bagi warga negara Filipina. Bahkan, video-video yang menayangkan Pagpag di YouTube meraih jutaan viewers. Ini membuktikan banyaknya orang yang penasaran dengan makanan tersebut. Karena tidak hanya orang Filipina yang membuat konten review Pagpag, tapi juga orang yang berasal dari luar negeri. (*)

 

Editor : Pebri Mulya


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Perumda Tirta Kahuripan

Perumda Tirta Kahuripan

Djarum Foundation

Pemkab Bogor