Kamis, Desember 12, 2024

Mengenal Profil Diktator Jerman, Adolf Hitler yang Bunuh Diri di Bunker Berlin

Indonesiadaily.net – Adolf Hitler adalah seorang politikus dan diktator asal Jerman yang dikenal karena kebijakan dan ideologinya yang ekstrem dan kejam, terutama terkait dengan penindasan terhadap kelompok Yahudi selama Perang Dunia II.

Profil:

Nama lengkap: Adolf Hitler
Lahir: 20 April 1889 di Braunau am Inn, Austria-Hongaria
Meninggal: 30 April 1945 di Berlin, Jerman
Pekerjaan: Politikus, diktator Jerman
Pasangan: Eva Braun
Partai politik: Partai Buruh Sosial Jerman (NSDAP) atau Partai Nazi

Sejarah:

Hitler lahir di sebuah keluarga kelas menengah di Braunau am Inn, sebuah kota kecil di Austria-Hongaria. Ayahnya, Alois Hitler, adalah seorang bea cukai dan sering berpindah-pindah pekerjaan. Keluarga Hitler pindah ke Linz ketika Adolf masih muda, dan di sana ia menghadiri sekolah menengah. Setelah lulus, Hitler mencoba masuk ke Akademi Seni Rupa di Wina, tetapi ditolak.

Baca Juga  Karl Marx, Bapak Komunis Dunia yang Memiliki Latar Belakang Jurnalis

Setelah kematian ayahnya, Hitler pindah ke Munich pada tahun 1913. Pada awal Perang Dunia I, ia mendaftar sebagai relawan di Tentara Bayern dan berjuang di Front Barat. Setelah perang berakhir, Hitler bergabung dengan Partai Buruh Jerman, sebuah partai politik sayap kanan yang kemudian berubah menjadi Partai Nazi.

Karir:

Hitler awalnya menjadi orator publik untuk Partai Nazi dan membantu membangun partai tersebut menjadi kekuatan politik yang besar di Jerman pada tahun 1930-an. Setelah krisis ekonomi yang parah pada tahun 1929, partai Nazi semakin populer di kalangan rakyat Jerman yang frustasi dan marah terhadap kondisi sosial dan politik mereka.

Pada tahun 1933, Hitler dilantik sebagai kanselir Jerman oleh Presiden Paul von Hindenburg. Ia kemudian mengangkat dirinya menjadi diktator Jerman pada tahun 1934 setelah kematian von Hindenburg. Sebagai diktator, Hitler mengambil tindakan keras terhadap kelompok-kelompok yang ia anggap sebagai musuh Jerman, termasuk Yahudi, komunis, homoseksual, dan orang-orang yang dianggap sebagai pengkhianat.

Baca Juga  Garrincha, Pemain Timnas Brasil yang Melahirkan Tendangan Pisang

Pada tahun 1939, Hitler memulai Perang Dunia II dengan menyerang Polandia. Selama perang, ia memerintahkan pembunuhan massal terhadap sekitar enam juta orang Yahudi dan jutaan orang lainnya. Namun, pada akhirnya Jerman kalah dalam perang dan Hitler bunuh diri di Berlin pada 30 April 1945, selama serangan Sekutu terhadap ibu kota Jerman.

Meninggalnya Hitler:

Pada 16 April 1945, pasukan Soviet mulai menyerbu Berlin dan merebut markas besar Hitler di Reich Chancellery. Hitler memutuskan untuk tetap tinggal di kota itu meskipun pasukan Sekutu dan Soviet sedang mendekat, dan bersiap-siap untuk memimpin pertahanan terakhir kota tersebut meskipun situasinya sangat tidak menguntungkan bagi Jerman. Ia berharap dapat memimpin pertahanan terakhir kota dan membalikkan keadaan untuk memenangkan perang.

Baca Juga  6 Negara Ini Pernah Jadi Bagian dari Negara Indonesia

Namun, serangan pasukan Sekutu dan Soviet terus berlanjut, dan situasi semakin tidak stabil. Pada akhirnya, pada tanggal 30 April 1945, Hitler dan kekasihnya, Eva Braun, bunuh diri di dalam bunker di Berlin, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Meskipun Hitler telah mempersiapkan pertahanan terakhir kota, Jerman tidak mampu menghentikan serangan pasukan Sekutu dan Soviet, dan pada 8 Mei 1945, Jerman secara resmi menyerah dan perang berakhir di Eropa. (*)

 

Editor: Pebri Mulya


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Perumda Tirta Kahuripan

Djarum Foundation

Pemkab Bogor