Indonesiadaily.net – Berbicara tentang penemuan mesin terbang, biasanya orang mengaitkan dengan nama Leonardo da Vinci dan Wright. Tapi, ternyata berdasarkan catatan sejarah, jauh lebih lampau ada Abbas Ibn Firnas merupakan orang yang menemukan mesin terbang, sekaligus menjadi orang pertama yang sudah bisa terbang. Ia bahkan lahir 600 tahun lebih awal sebelum Leonardo da Vinci lahir.
Abbas Ibn Firmas, merupakan seorang ilmuwan muslim yang sangat berjasa. Tak hanya dibidang penerbangan, tetapi juga di bidang lainnya.
Lebib jauhnya, berikut adalah catatan sejarah Abbas Ibn Firnas, seorang ilmuwan muslim sekaligus manusia pertama yang bisa terbang dengan penemuannya
Tertarik dengan sains dan dikenal serba bisa sejak kecil
Abbas Ibn Firnas lahir di Andalusia (sekarang dikenal sebagai Ronda, Spanyol) pada tahun 810 masehi. Kala itu, Spanyol merupakan negara yang memiliki kemajuan dalam bidang teknologi dan ilmu pengetahuan. Apalagi Andalusia saat itu tergolong maju, dan itu memotivasi Abbas Ibn Firnas berinovasi dalam bidang ilmu pengetahuan.
Dilansir Science4Fun, Abbas Ibn Firnas juga sempat menjalani pendidikan di banyak bidang mulai dari matematika, astronomi, medis, dan fisika. Bahkan, mempelajari bidang seni, khususnya musik dan puisi. Abbas juga dikenal senang membokar-pasang mesin sejak kecil. Tak heran jika banyak yang menyebutnya sebagai sosok yang serba bisa.
Menemukan mesin terbang dan jadi manusia pertama yang terbang
Melansir dari TrtWorld, salah satu penemuan paling penting dan diingat dari Abbas Ibn Firnas adalah mesin terbang pada 875 masehi. Dia berhasil membuat mesin terbang menyerupai sayap burung yang terbuat dari rangka kayu, sutra, dan bulu. Dengan mesin tersebut, ia mampu terbang di udara selama 10 menit lamanya.
Namun, saat itu mesin yang ia buat tidak bisa mendarat dengan mulus. Hingga akhirnya ia menghabiskan satu dekade untuk meneliti bagaimana burung bisa mendarat dengan mudah dan menemukan jawabannya. Ibn Firnas menambahkan ekor pada mesin terbangnya sehingga ia bisa mendarat dengan mulus.
Sampai akhirnya di usia 65 tahun, Abbas Ibn Firnas menjadi orang pertama yang terbang dengan mesin yang lebih berat dari udara.
Terinspirasi dari seseorang bernama Armen Firman dan menginspirasi Leonardo da Vinci untuk mendesain mesin terbang.
Abbas Ibn Firnas tidak menemukan mesin terbang secara tiba-tiba. Nama Armen Firmab menjadi nama yang menginspirasi Abbas Ibn Firnas berdasarkan penjelasan University of Houston. Saat itu, Armen Firman mencoba terjun dari tower bangunan dengan menggunakan jubah besar berbentuk sayap dan berhasil mendarat dengan cedera ringan.
Abbas Ibn Firnas yang saat itu melihat, langsung terinspirasi dan mulai merancang mesin terbangnya sendiri. Ratusan tahun kemudian, penemuan Abbas Ibn Firnas ini juga menginspirasi Leonardo da Vinci untuk membuat rancangan mesin terbang. Hingga akhirnya mesin terbang bertenaga pertama ditemukan oleh Wright Bersaudara pada tahun 1903.
Abbas Ibn Firnas juga menemukan banyak hal berjasa lainnya
Mungkin penemuan mesin terbang adalah hal yang paling diingat dari seorang Abbas Ibn Firnas. Namun, sebenarnya Abbas Ibn Firnas tak hanya menemukan mesin terbang aja.
Dilansir Science4Fun, Abbas Ibn Firnas juga menemukan gelas transparan yang terbuat dari pasir dan kristal kuarsa. Gelas transparan penemuannya ini, sekarang dikenal dengan gelas andalusia.
Dia juga membuat lensa dari gelas tersebut untuk memperbaiki masalah penglihatan orang. Tak hanya itu, ia juga membuat jam bertenaga air dan model planetarium yang mensimulasikan bagaimana bintang dan planet bergerak.
Namanya diabadikan menjadi nama salah satu kawah di Bulan.
Tak diragukan lagi kalau Abbas Ibn Firnas adalah salah satu ilmuwan yang sangat berjasa. Berkat jasanya itu, NASA mengabadikan nama Abbas Ibn Firnas sebagai nama salah satu kawah di bulan.
Tak hanya itu, nama Abbas Ibn Firnas juga banyak diabadikan di bandara, jembatan, bukit, taman, hingga badan penelitian ilmiah. Seperti patungnya yang berada di Bandara Internasional Baghdad dan jembatan yang melintasi Sungai Guadalquivir di Córdoba, Spanyol.
Melalui penemuannya, Ibn Firnas telah memasang titik perkembangan di dunia perkembangan. Dengan mengenal Abbas Ibn Firnas, kita belajar bahwa umur bukanlah penghalang untuk berkarya dan menemukan sesuatu. (*)
Editor : Pebri Mulya