Indonesiadaily.net – Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md mengaku pernah ditawarkan menjadi pendamping Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden (Cawapres) oleh Presiden PKS, Ahmad Syaikhu. Namun, Mahfud tolak tawaran tersebut
“Mereka bertanya, Pak Mahfud bersedia enggak? Enggak, saya bilang,” kata Mahfud.
Mahfud berpendapat, ada tiga partai di dalam Koalisi Perubahan yang akan menolaknya menjadi cawapres Anies Baswedan, yakni Partai NasDem da Demokrat. Karena, ketiga partai tersebut memiliki kader masing-masing yang dianggap lebih layak dipasangkan dengan Anies.
“Nanti kalau saya ajak ke situ, malah saya merusak demokrasi. Kalau yang satu keluar karena Anda ajak saya, kan rusak (Koalisi Perubahan),” kata Mahfud mengulang pernyataannya ke Syaikhu.
Mahfud tolak tawaran tersebut karena, koalisi bisa saja pecah dan Anies Baswedan tidak maju capres, karena satu dari tiga anggota Koalisi Perubahan tidak setuju jika dirinya masuk. Oleh karena itu, Mahfud memilih menolak tawaran tersebut.
“Oleh sebab itu, saya minta Bapak (Syaikhu) jaga koalisi. Saya bilang begitu kepada ketua PKS, jaga koalisi, jangan ajak saya ke dalam agar koalisi tidak pecah,” kata Mahfud. (*)