Indonesiadaily.net – Memiliki riwayat pendidikan paling rendah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat menjadi salah satu syarat calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Pemilu 2024.
Syarat-syarat bagi calon anggota DPR tertuang dalam Pasal 240 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Hal yang sama juga berlaku bagi calon anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota serta DPD.
“Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah atas, madrasah aliyah, sekolah menengah kejuruan, madrasah aliyah kejuruan, atau sekolah lain yang sederajat,” bunyi Pasal 240 huruf e UU 7/2017.
Ada juga syarat tentang usia bagi calon anggota DPR, DPRD serta DPD yakni, yakni minimal 21 tahun atau lebih. Sedangkan syarat lainnya, berdomisili di Indonesia, dapat berbicara, membaca dan menulis dalam Bahasa Indonesia. Caleg pun harus berstatus kader partai politik.
Kemudian, calon anggota DPR, DPRD serta DPD harus sehat jasmani, rohani dan bebas dari penyalahgunaan narkotika.
“Cacat tubuh tidak termasuk kategori gangguan kesehatan,” bunyi penjelasan Pasal 240 huruf h UU No. 7 tahun 2017.
Ada syarat khusus bagi kepala-wakil kepala daerah, aparatur sipil negara, TNI, Polri, karyawan BUMN/BUMD atau pegawai lembaga negara lainnya yang ingin menjadi calon anggota legislatif. Mereka harus mengundurkan diri terlebih dahulu saat mendaftar.
“Dinyatakan dengan surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali (jika kalah di pemilu),” mengutip bunyi Pasal 240 huruf k UU No. 7 tahun 2017.
Setiap calon anggota DPR, DPRD dan DPD juga tidak boleh bekerja di tempat lain jika sudah terpilih. Itu dilarang jika sampai mengganggu tugas utama sebagai anggota legislatif.
Mantan narapidana yang telah selesai menjalani hukuman penjara juga boleh mendaftar sebagai calo anggota legislatif.
Hanya diwajibkan mengumumkan kepada publik terlebih dahulu bahwa dirinya pernah dihukum penjara dan telah selesai menjalani hukuman. (*)
Editor : Pebri Mulya