Indonesiadaily.net – Konsep Sekolah Keberagaman yang diusung Sekolah Nasional Plus (SNP) Tunas Global menjadi daya tarik Universitas Advent Indonesia (Unai) untuk mengadakan studi lapangan pada 23 Februari 2023.
Kegiatan studi lapangan tersebut diikuti mahasiswa dan dosen dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unai.
Kaprodi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unai, Hendri Prasetyo mengaku konsep sekolah keberagaman yang membuatnya tertarik untuk mengunjungi SNP Tunas Global. Dimana, memberikan pembelajaran kepada siswa tentang saling menghormati dan menghargai perbedaan dari latar belakang apapun.
“Pola pendidikan itu sifatnya dinamis. Pola pendidikan sewaktu saya kecil, tentunya tidak bisa diterapkan kepada anak-anak sekarang ini. Dan konsep keberagaman ini sangat baik untuk menciptakan generasi mendatang yang penuh toleransi,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, semua mahasiswa dan dosen Unai diajak berkeliling melihat konsep pendidikan di SNP Tunas Global.
Kepala Bidang Pendidikan SNP Tunas Global, Taufiqurrahman mengatakan, di SNP Tunas Global terdiri dari jenjang pendidikan KB, TK, SD, dan SMP. Jadi, mahasiswa dan dosen tersebut melihat proses pembelajaran di dalam kelas, sarana prasarana, dan juga yang unik dan menjadi ciri khas keberagaman, yakni adanya lima tempat ibadah dari lima agama di Indonesia.
“SD dan SMP berada di dalam satu area. Itu untuk terbiasa hidup berdampingan, mana yang adik dan mana yang kakak. Sehingga, terjalin toleransi yang baik,” jelasnya.
Sementara itu, Dewan Pembina Yayasan Mandiri Tunas Global, Eppi S. Rahman dalam paparannya tentang konsep pendidikan di SNP Tunas Global menjelaskan, semua di dasari dari tiga konsep pikiran manusia, yakni logika, matematika, dan bahasa.
“Tujuan pendidikan adalah membangun masyarakat adil dan makmur. Oleh karena itu, pendidikan itu sebaiknya hadir di tempat yang membutuhkan dan tepat,” jelasnya.
Eppi menuturkan, dirinya memang sangat konsen terhadap pendidikan dasar, yakni dimulai dari usia dini sampai 17 atau 18 tahun. Pada rentan usia itu adalah saatnya pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat untuk kognitif manusia.
“Pendidikan dasar adalah pondasi yang harus dibuat dengan baik. Seperti ditanamkannya nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan. Sehingga, saat mereka masuk ke usia remaja sudah mengetahui mana yang baik dan tidak,” katanya.
Eppi mengatakan, konsep Sekolah Keberagaman adalah sekolah terbuka untuk siswa apapun, baik itu yang umum ataupun inklusi yang mencakup secara psikolog dan kesiapan fisik yang sesuai dengan aturan dari Kemendikbudristek. Tidak hanya itu, di SNP Tunas Global juga memiliki dasar pendidikan karakter, yakni cerdas, mandiri, dan peduli.
“Perbedaan itu bisa menginspirasi dan menguatkan jiwa anak. Sekolah keberagaman itu adalah wadah yang memberikan kesempatan berkembangnya pola pikir. Oleh karena itu, di SNP Tunas Global keberagaman itu adalah kunci,” jelasnya. (*)
Editor : Pebri Mulya