Indonesiadaily, Surabaya – Dikhawatirkan akan menimbulkan masalah bagi penduduk sekitar yang sebagian mata pencahariannya sebagai nelayan, Komisi A DPRD Kota Surabaya memberi perhatian serius rencana Proyek Strategi Nasional (PSN) Surabaya Waterfront Land (SWL) senilai Rp72 triliun.
Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni mengatakan pihaknya menyetujui proyek ini, namun dengan catatan bisa membawa dampak positif bagi warga sekitar.
“Kita kawal pelaksanaan proyek strategis nasional ini beriringan dengan kesejahteraan dan kemakmuran warga Surabaya, kita tidak ingin proyek ini nanti tidak memberikan manfaat kepada nelayan dan masyarakat Surabaya,” ujar Arif Fathoni usai rapat dengar pendapat (RPD), Kamis (11/7/2024).
Thoni, sapaannya, juga meminta PT. Granting Jaya selaku operator SWL menepati janji melakukan modernisasi kapal nelayan serta memberi pelatihan pengelolaan hasil tangkapan.
“Selama ini kondisi nelayan kita jauh tertinggal dari negara lain, misalnya perlengkapan dan peralatan, mereka sudah seharusnya memfasilitasi dan memberikan bimbingan teknis agar hasil panen tangkapan para nelayan dapat terdistribusikan dengan lancar di pasar serta untung bagi nelayan,” ungkap Thoni.
Pihaknya juga meminta untuk disediakan akses bagi masyarakat terdampak untuk memiliki hunian yang layak.
“Harapan kami agar masyarakat disekitarnya diberikan akses dan kemudahan beli rumah di kawasan pemukiman yang telah dirancang sebelumnya,” sambung Thoni.
Thoni mengatakan, DPRD Surabaya setuju dengan pembangunan PSN Ini, asalkan tetap juga harus berjalan beriringan dengan pembangunan ekonomi masyarakat sekitar yang lebih baik.
“Kami setujui dengan catatan bahwa badan usaha harus memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar pantai. Jangan sampai madu industrialisasi itu hanya berdampak negatif tanpa memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkas Thoni.
Penulis : Fino
Editor : Ulfa