Bogor, Indonesiadaily.net — Maraknya praktik mafia tanah disoroti tajam Ketua Umum Aliansi Masyarakat Bogor Selatan (AMBS), Muhsin. “Libas mafia tanah! Warga jangan takut,” tegasnya, Rabu, 24 April 2024.
Muhsin mengungkapkan, praktik mafia tanah marak dari tahun ke tahun khususnya di wilayah Kabupaten Bogor. “Para mafia tanah saat ini sudah menjadi sindikat dengan motif berbeda-beda,” ujarnya.
Muhsin menganalisa, praktik mafia tanah dilakukan oleh sekelompok orang dengan cara memalsukan bukti-bukti kepemilikan tanah milik orang lain dan diubah menjadi milik pihak lain dengan maksud untuk bisa dijual kepada pihak lainnya.
“Pemalsuan surat-surat kepemilikan tanah biasanya dilakukan terhadap objek tanah yang belum bersertifikat, masih Akta Jual Beli (AJB), masih berstatus hibah, girik, tanah garapan, atau tanah-tanah yang bertahun-tahun telantar. Dalam praktiknya, mereka biasanya bekerjasama dengan oknum Pemerintah Desa, oknum Pemerintah Daerah, dan oknum kantor pertanahan. Setelah berhasil diserobot, lalu mereka menjual kepada pihak lain atau kepada perusahaan swasta dengan harga tinggi,” beber dia.
“Di belakang para mafia tanah, biasanya ada pihak atau cukong yang mendanainya,” ucap Muhsin.
Karenanya, lanjut Muhsin, pihaknya setuju dan mengapresiasi pernyataan Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belum lama ini yang menyatakan akan memberantas mafia tanah.
“Saya berharap ucapan menteri itu tidak hanya lips service, akan tetapi harus serius dilaksanakan di lapangan. Kepada warga, saya juga berharap tidak takut melawan mafia tanah. Tindak tegas oknum-oknum yang berkerjasama dengan mafia tanah tersebut,” tandas Muhsin yang kerap berkolaborasi dengan Satgas Mafia Tanah ini.
Sebelumnya, Menteri AHY mengatakan bahwa praktik mafia tanah dilakukan yang oleh aktor-aktor intelektual di bidang pertanahan dan sangat merugikan masyarakat maupun pemerintah. Sehingga, memberantas praktik mafia tanah menjadi upaya serius pihaknya.
“Kami banyak mendapatkan laporan, baik langsung maupun melalui medsos terkait permasalahan tersebut. Makanya kami berkomitmen untuk memberantas para mafia tanah yang dilakukan para aktor intelektual,” tegasnya di sela kegiatan penanaman pohon di Kampung Ciaul, Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 22 April 2024.
(Acep Mulyana)