Indonesiadaily.net – Mungkin orang tua pernah menemukan anak yang suling untuk belajar. Kondisi kesulitan untuk menghapal angka atau huruf atau hal lainnya.
Kesulitan belajar ini kerap terjadi pada anak di usia balita. Biasanya gangguan belajar anak adalah masalah yang memengaruhi kemampuan otak untuk menerima, mengolah, menganalisis, atau menyimpan informasi, sehingga memperlambat anak dalam perkembangan akademik.
Kondisi ini biasanya terjadi akibat gangguan perkembangan otak anak ketika berada di dalam kandung, saat lahir, ataupun ketika berusia balita.
Berikut ini sejumlah gangguan belajar yang terjadi pada anak seperti dilansir dari Hellosehat:
1.Gangguan membaca atau disleksia
Gangguan kemampuan membaca adalah salah satu gangguan belajar yang paling umum dimiliki anak.
Anak yang memiliki masalah dengan kemampuan membaca bisa membayangkan huruf, tapi kesulitan dalam menggabungkan kata dengan suara berbeda.
Sebagian besar gangguan belajar dalam hal membaca berhubungan dengan kesulitan dalam mengenali kata dasar dan memahami buku bacaan.
Disleksia merupakan salah satu bentuk gangguan belajar dalam hal kemampuan membaca dan menulis. Disleksia adalah kesulitan belajar pada anak yang menyebabkan mereka susah untuk menulis, membaca, dan mengeja.
- Gangguan kemampuan menulis (disgrafia)
Gangguan belajar dalam hal kemampuan menulis hampir sama dengan membaca. Hal yang membedakan, anak kesulitan menyusun kalimat, mengatur paragraf, menggunakan tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang benar dalam bentuk tulisan.
Bila anak memiliki masalah lisan atau pengucapan, kemungkinan besar bisa mengalami masalah dalam kemampuan menulis dan matematika atau menghitung.
Gangguan ini berhubungan dengan ADHD atau gangguan perilaku yang terjadi pada anak. Mereka juga mengalami kesulitan dalam membuat tulisan yang baik dan benar. Terkadang tulisannya tidak dapat dibaca karena kurang jelas.
- Gangguan kemampuan menghitung (diskalkulia)
Kesulitan belajar dalam hal menghitung ditandai dengan anak sering membuat kesalahan untuk matematika dasar.
Sebagai contoh, anak kesulitan saat mengerjakan kolom yang tidak sejajar untuk penambahan atau pembagian. Kesulitan untuk menghitung pertambahan atau pengurangan sederhana dan mengingat angka.
Dalam istilah medis, gangguan menghitung disebut dengan diskalkulia. Diskalkulia adalah ketidakmampuan seorang anak dalam hal menghitung.
Tanda diskalkulia akan berbeda-beda pada setiap orang, tetapi sebagian besar anak yang dyscalculia tidak dapat mengenali angka.
- Gangguan kemampuan motorik (dispraksia)
Gangguan keterampilan motorik didiagnosis ketika anak mengalami masalah gangguan tumbuh kembang anak secara signifikan, sampai mengganggu kegiatan sehari-hari.
Gangguan keterampilan motorik ditandai dengan koordinasi antar anggota tubuh tidak berjalan dengan baik. Di usia remaja, anak dengan gangguan ini tidak mahir dalam mata pelajaran olahraga.
Salah satu gangguan motorik yang sering dijumpai yaitu dispraksia (dyspraxia). Dispraksia adalah gangguan yang terjadi pada koordinasi motorik anak, seperti koordinasi gerakan tangan atau kaki.
Editor: Nur Komalasari