Indonesiadaily.net, Kota Depok – Keberagaman menjadi konsep SMP Nasional Plus (SMPNP) Tunas Global dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kearifan lokal, Rabu 15 Maret 2023.
Kepala SMPNP Tunas Global, Rizki Niken Suskandari mengatakan, ini adalah bagian dari penerapan Kurikulum Merdeka untuk siswa kelas VII. Namun, dalam kegiatan tersebut tidak hanya siswa kelas VII saja yang dilibatkan tetapi siswa dari kelas VIII dan IX pun turut serta meramaikan. Projek P5 kali ini salah satu tujuannya untuk menguatkan dimensi karakter profil pelajar pancasila yaitu kebhinekaan global, gotong royong, dan mandiri
Mereka diberikan kesempatan untuk menampilkan potensi dan bakat yang mereka miliki. Sebagai bagian dari pendidikan dan pembinaan di sekolah, karena setiap siswa memiliki potensi dan bakat yang berbeda-beda. Tidak hanya di bidang akademik saja, tetapi juga dari non akademik.
“Ada beberapa penampilan siswa, seperti tarian, drama, fashion show, pembacaan puisi, paduan suara, dan band siswa,” ucapnya.
Niken menuturkan, sesuai dengan konsep keberagaman yang diusung, maka siswa yang hadir pun mengenakan berbagai pakaian daerah di Indonesia. Itu untuk menunjukan keberagaman sesuai dengan tema P5 kearifan lokal. Dimana, Indonesia adalah negara yang setiap daerahnya memiliki budayanya masing-masing.
“Pembelajaran keberagaman sangat penting. Karena, sejatinya manusia adalah makhluk sosial, yang berinteraksi dengan berbagai macam orang dengan latar belakang masing-masing,” tuturnya.
Niken menuturkan, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan menggelar pementasan karya siswa. Karena, ini bisa jadi bagian dari pembelajaran tentang keberanian menampilkan bakatnya. Lalu, ada juga kerjasama dengan sesama teman dalam satu tujuan. Bahkan, bisa jadi ajang siswa untuk menemukan bakat apa yang sebenarnya dimiliki dirinya. Itu semua adalah bagian dari penguatan karakter enam dimensi P5, yakni bertakwa, berkebhinekaan, bergotong royong, bernalar kritis, mandiri, dan kreatif.
“Semua anak butuh proses untuk menemukan bakatnya dan juga untuk mengembangkannya. Oleh karena itu, sekolah mengambil peran dalam hal tersebut, agar bisa jadi bekal siswa untuk kedepannya,” jelasnya.
Tidak hanya kegiatan pertunjukan potensi dan bakat siswa saja, Niken menjelaskan, juga ada kegiatan Market Day. Siswa diajarkan menjadi entrepreneur muda dengan membuka usaha di area acara P5. Itu adalah produk-produk yang dibawa ataupun dibuat oleh siswa.
“Kami ingin memaksimalkan dalam satu acara, banyak kegiatan yang diadakan. Sehingga, menjadi lebih gebyar dan meriah,” tuturnya. (*)
Editor: Pebri Mulya