Indonesiadaily.net – Mempersiapkan kemampuan anak masuk SD, KB dan TK Nasional Plus (NP) Tunas Global mengadakan seminar untuk orang tua siswa. Dimana dalam kegiatan tersebut, yang menjadi pematerinya adalah Bidang Pendidikan dari Yayasan Mandiri Tunas Global, yakni ada Taufiqurrahman dan Saanih.
Saanih mengatakan, ada beberapa aspek kemampuan sebagai fondasi tersebut, yang dimana paling awal adalah mengenal nilai agama dan budi pekerti, selain itu juga ketrampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi sehar dengan teman sebaya dan individu lainnya.
“Bahkan kematangan emosi yang cukup pun bisa menjadi modal untuk fondasi siswa menjelang masuk ke jenjang pendidikan SD,” ucapnya.
Saanih menuturkan, pengembangan ketrampilan motorik dan perawatan diri yang memadai untuk bekal dalam berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri. Lalu untuk kematangan kognitif yang cukup juga perlu untuk kegiatanbelajar, seperti kepemilikan dasar literasi, numerasi serta pemahaman dasar mengenai hal-hal mendasar yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
“Itu semua bisa dilihat dalam kehidupan sehari-harinya. Dilihat bagaimana perkembangannya,” katanya.
Saanih menuturkan, ada tiga hal yang menjadi tanda anak siap masuk SD. Pertama dari fisiknya yang menunjang, seperti tubuh kuat, aktif secara fisik, tanggap, dan ceria. Lalu yang kedua adalah secara psikologis, yang dilihat dari minat belajar, mandiri, dan mampu berkosentrasi.
“Ketiga, adalah dari sisi sosialnya, seperti bisa berkomunikasi dengan baik dalam berteman dan bisa mengendalikan emosinya,” tuturnya.
Sementara itu, pemateri berikutnya, yakni Taufiqurrahman menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi tantangan anak SD terutama saat mereka di kelas I sampai III. Diantaranya diawali dengan perpisahan dengan orang tua, dan harus siap dengan waktu belajar yang lebih lama. Bahkan, di SD siswa akan mendapatkan teman yang lebih banyak, serta sumber belajar masih banyak berupa teks.
“Lalu ada beberapa hal yang mesti jadi perhatian besama, baik itu dari guru dan orang tua. Seperti adanya pengelompokan teman, bullying, pelecehan seksual, dan masa puber,” katanya.
Mengantisipasi hal tersebut, menurut Taufiq-sapaannya- perlu ada persiapan dari orang tua, yakni dengan menerapkan komunikasi terbuka dengan anak, bahkan menyiapkan waktu bermain dengan anak.
“Tentunya ditunjang juga dengan kesehatannya, seperti asupan gizi dan membentuk pola waktu yang baik dalam kehidupan sehari-harinya,” tuturnya. (*)
Editor: Pebri Mulya
