Senin, Januari 20, 2025

Kadin Beberkan Sektor yang Paling Terkena Dampak Kenaikan BBM, Terutama Perikanan

Indonesiadaily.net – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), menurut beberapa kalangan pengusaha akan berdampak secara universal untuk semua sektor dan skala usaha.

Wakil Ketua III Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan secara langsung atau tidak, kenaikan harga BBM akan langsung memberikan beban terhadap aktivitas logistik di semua sektor usaha.

“Hampir semua pelaku usaha akan terkena dampak dari sisi penyesuaian/penurunan daya beli masyarakat,” ungkapnya, Minggu 4 September 2022.

Shinta beranggapan, pertumbuhan konsumsi masyarakat akan melakukan penyesuaian kembali, namun dalam jangka pendek. Terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena kenaikan harga BBM dan pangan terjadi pada saat yang bersamaan.

Di sisi lain, menurut Shinta beberapa sektor usaha yang akan terpuruk karena kenaikan harga BBM, adalah sektor jasa transportasi, logistik, dan jasa perjalanan/pariwisata.

Baca Juga  Zainudin Amali Mundur, Jokowi : Secara Informal Sudah, Tertulis Belum

“Tetapi kami rasa yang paling akan terkena dampak paling tinggi adalah sektor perikanan tangkap, pertanian, dan industri manufaktur yang umumnya punya ketergantungan tinggi terhadap penggunaan BBM dalam komponen biaya usahanya,” lanjutnya.

Pengusaha atau produsen pun tidak bisa serta merta menaikan harga jual, karena harus ada pertimbangan kemampuan daya beli masyarakat dan kenaikan beban overhead setelah kenaikan harga BBM.

Shinta pun memperkirakan, satu hingga dua bulan kedepan, baru akan terlihat kenaikan harga BBM di masyarakat. Oleh karena itu, perlu ada pemantauan kondisi inflasi akibat keputusan pemerintah tersebut.

“Perusahaan juga banyak yang perlu test the water baik untuk menahan kenaikan harga jual maupun untuk menaikkan harga jual untuk memastikan efeknya terhadap kinerja perusahaan dapat dimitigasi,” lanjutnya.

Baca Juga  Dampak Ekonomi BRI Liga 1 2022-2023 Diprediksi Lebih Besar Dibandingkan Sebelum Pandemi

Adapun, guna mengantisipasi sentimen negatif dari kenaikan harga BBM pemerintah telah menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT) BBM sebesar Rp2,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta keluarga yang kurang mampu sebesar Rp150.000 per bulan dan mulai diberikan September selama 4 bulan.

Selain itu, menyiapkan anggaran sebesar Rp9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp3,5 juta per bulan dalam bentuk bantuan subsidi upah yang diberikan sebesar Rp600.000.

Pemerintah daerah pun diminta untuk menggunakan 2 persen dana transfer umum sebesar Rp2,17 triliun untuk bantuan angkutan umum bantuan ojek daring dan untuk nelayan.

Untuk nelayan yang sangat mengandalkan solar, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah meminta Pertamina dalam memenuhi kuota untuk nelayan kecil sesuai kebutuhan sebanyak 2,2 juta kiloliter. (*)

Baca Juga  Usai Berkelahi dengan Temannya di Ponpes, Seorang Santri Ditemukan Tewas

 

Editor : Pebri Mulya


Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles

Perumda Tirta Kahuripan

Perumda Tirta Kahuripan

Djarum Foundation

Pemkab Bogor