Indonesiadaily.net – Para “loyalis harga mati Jokowi” kembalu memunculkan wacana tiga periode Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu mencuat dalam musyawarah rakyat (Musra) Indonesia di Youth Center, Sport Center Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Minggu 28 Agustus 2022.
Jokowi berada diurutan pertama dalam 10 daftar calon presiden 2024 yang dituangkan
Para pemegang taat konstitusi tentu tidak menginginkan hal tersebut. Mereka menilai Jokowi ikut turut andil dengan bersikap tidak tegas dan konsisten menolak wacana tersebut.
Tokoh pergerakan, Dr Rizal Ramli mengatakan Jokowi lagi-lagi coba menguji kesabaran Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Rizal Ramli beranggapan ada batasan untuk Jokowi sebagai kader partai.
“Jokowi lagi-lagi nyoba2 dan menguji kesabaran Mbak Mega. Eh..petugas partai jangan kebablasan,” tulisnya dalam Twitter pribadinya, @RamliRizal di Jakarta, Kamis 1 September 2022.
Sebelumnya, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie mengatakan, seharusnya Presiden Jokowi bisa lebih tegas dan konsisten untuk menolak ketika ada wacana tiga periode, termasuk oleh para pendukungnya.
Bila sampai tergoda untuk kembali menjabat, maka sama saja Jokowi sedang melawan konstitusi dan juga PDI Perjuangan yang tegas menolak perpanjangan masa jabatan presiden tersebut.
“Kalau dia setuju, dia melawan PDIP yang tegas menolak, seakan-akan dia lari dari komitmen partai,” kata Jerry, Senin 30 Agustus 2022.
Menurut Jerry, pernyataan Presiden Jokowi soal “taat konstitusi dan kehendak rakyat” ketika merespons usulan tiga periode di depan para relawan Musyawarah Rakyat (Musra), di Bandung, Jawa Barat, pada Minggu 28 Agustus 2022 bisa bermakna ganda.
Karena bisa jadi menginginkan untuk kembali maju apabila UUD 1945 diamendemen. Di mana Pasal 7 UUD 1945 menyebutkan ; Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali. Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan.
“Saya pikir, Jokowi pemimpin plin-plan atau tak konsisten dengan ucapannya beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi kembali berbicara mengenai Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan digelar pada tahun 2024 mendatang. Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya akan taat pada konstitusi yang melarang masa kepemimpinan Presiden tiga periode.
Namun di sisi lain, Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya akan taat terhadap kehendak rakyat.
“Konstitusi tidak membolehkan. Sudah jelas itu. Saya akan selalu taat pada konstitusi dan kehendak rakyat. Saya ulangi, saya akan taat konstitusi dan kehendak rakyat,” ujar Jokowi.
Presiden Joko Widodo mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan adanya wacana Presiden 3 periode berkembang di kalangan rakyat. Ia menilai itu bagian dari hak demokrasi warga negara untuk menyampaikan gagasan dan pemikirannya.
Sikap Jokowi tersebut, katanya, sama saja dengan adanya wacana ganti presiden atau desakan Presiden harus mundur.
“Karena negara ini adalah negara demokrasi, jangan sampai ada yang baru ngomong 3 periode (lalu) kita sudah ramai,” ujarnya.
Ia tak mempermasalkan selama semua itu dalam tahap wacana saja. Begitu juga dengan narasi Jokowi mundur dan ganti Presiden saat masa jabatannya masih berlangsung.
“Itu kan tataran wacana. Kan boleh saja orang menyampaikan pendapat, orang kalau ada yang ngomong ‘ganti presiden’ kan juga boleh, ya enggak? ‘Jokowi mundur’ kan juga boleh,” ujar Jokowi. (*)
Editor : Pebri Mulya