Indonesiadaily.net – Orang tua pasti kerap bertemu dengan kondisi dimana anak marah dan sulit untuk didiamkan. Biasanya kondisi ini dikenal dengan istilah tantrum. Keadaan ini memerlukan penanganan yang tidak biasa. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk membuat kondisi anak tenang ketika tantrum.
Mengutip Halodoc, anak yang tantrum merupakan kondisi yang wajar. Perilaku marah-marah ini ditunjukan dengan emosi yang berbeda, seperti menangis kencang, melempar barang yang ada di sekitarnya, hingga berguling di lantai.
Tantrum bisa terjadi ketika anak sedang lelah, lapar, merasa tidak nyaman, atau karena mereka tidak bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkannya
Kendati demikian, ibu mungkin panik jika berhadapan dengan anak yang mengalami tantrum. Nah, tidak perlu terlalu khawatir, sebab ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
Terdapat beberapa cara yang dapat ibu lakukan untuk mengatasi anak tantrum, antara lain:
- Abaikan Anak
Hal pertama yang dapat dilakukan untuk mengatasi anak yang tantrum adalah dengan mengabaikannya. Ibu juga perlu berhenti memberikannya perhatian kepadanya agar anak tidak semakin meningkat kemarahannya. Namun, tindakan mengabaikan ini sebaiknya hanya dilakukan selama anak tidak berada dalam situasi yang membahayakan dirinya. Maka dari itu, pastikan untuk mendiamkan dan meninggalkan anak sejenak dan datangi kembali beberapa waktu kemudian.
- Mengatasi Perilaku Agresifnya
Anak yang sedang tantrum dapat melakukan beberapa hal yang agresif. Misalnya seperti memukul, membanting atau melempar barang, hingga menendang sesuatu. Jika hal ini terjadi, ibu perlu mengatasi perilaku agresifnya dengan segera. Nah, hal yang perlu ibu lakukan adalah memberitahukan anak bahwa menyakiti orang lain atau merusak barang merupakan tindakan yang tidak baik.
Namun, pastikan ibu memberitahu anak dengan cara lembut dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti olehnya. Sebab, menggunakan tindakan atau kata-kata keras yang menyakitkan tidak akan efektif dalam mengatasi tantrum. Hal tersebut justru malah dapat menimbulkan trauma psikologis pada diri anak.
- Biarkan Anak Marah
Terkadang, anak yang tantrum hanya perlu melampiaskan amarahnya. Maka dari itu, biarkan anak untuk marah ketika dirinya tantrum, selama tidak melakukan hal berbahaya bagi dirinya. Cara ini diyakini dapat membantu anak-anak untuk belajar melampiaskan amarah dengan cara yang tidak merusak. Alhasil, ketika dirinya sudah beranjak besar, anak diharapkan mampu mengendalikan dirinya dengan baik tanpa harus adu mulut dengan orangtuanya.
- Orangtua Perlu Menahan Diri untuk Berteriak
Ibu perlu ingat kalau anak merupakan cerminan dari kedua orangtuanya. Jika ibu berteriak ketika anak sedang tantrum, maka anak biasanya akan ikut teriak untuk menyamai volume suara ibu. Sebab, hal ini dilakukan anak agar dirinya bisa terlibat dalam komunikasi yang setara dengan orangtuanya.
- Bantu Anak Melakukan Hal yang Ia Tak Bisa Lakukan
Tantrum dapat disebabkan oleh hal yang sederhana, contohnya ketika seorang anak ingin mengenakan sepatu, tapi gagal. Jika hal ini memang penyebabnya, ibu bisa menanyakan dengan lembut mengapa dirinya marah, dan membantu hal yang tidak dapat ia lakukan sendiri.
Itulah beberapa cara untuk mengatasi anak yang sedang tantrum. Mulai dari mengabaikan anak, mengatasi perilaku agresifnya, hingga membantu anak melakukan hal yang tidak dapat dilakukannya. Jika beberapa cara tersebut sudah dilakukan namun hasilnya nihil, cara terakhir yang dapat ibu lakukan adalah dengan memeluknya erat. Sebab, pelukan diyakini dapat meredakan amarah yang tengah meluap dalam diri si buah hati.(*)
Editor: Nur Komalasari