Indonesiadaily.net – Indonesian Young Scientist Association (IYSA) menggandeng warga RT3/6, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok untuk membuat makanan tradisional Betawi, yakni dodol Betawi, Senin 17 April 2023.
President IYSA, Deni Irawan mengatakan, ini adalah kegiatan berbagi pihaknya dengan lingkungan masyarakat. Apalagi, dodol adalah makanan khas tradisional Betawi yang proses pembuatannya dengan cara tradisional mulai dilupakan masyarakat, terutama anak-anak muda.
“Membuat dodol dengan cara tradisional, yakni dengan kuali besar yang diaduk selama berjam-jam,” ucapnya.
Deni menjelaskan, dodol adalah makanan yang memiliki nilai-nilai yang tinggi di lingkungan masyarakat Betawi. Tetapi bukan dari nilai-nilai uang, tetapi lebih kepada nilai-nilai sosialnya. Karena untuk membuat dodol dengan cara tradisional membutuhkan kerjasama banyak orang dan proses waktunya yang lama, terutama untuk mengaduknya sampai matang.
Selain itu, karena proses membuatnya yang tidak biasa tersebut, masyarakat Betawi menganggap dodol adalah makanan dengan strata tertinggi. Karena, membuatnya yang tidak mudah.
“IYSA ingin berperan juga dalam kehidupan sosial di masyarakat. Membuat dodol adalah sesuatu yang khas dari masyarakat dan alangkah baiknya dilestarikan,” katanya.
Deni menuturkan, membuat dodol ini juga berkaitan dengan tradisi masyarakat Betawi yang kerap dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Jadi, masyarakat guyub kerjasama membuat dodol tersebut, tetapi bukan untuk dijual, tetapi untuk berbagi,” katanya.
Deni berharap, dengan adanya peran dari IYSA untuk melestarikan budaya di Indonesia, banyak lagi anak muda yang mengetahuinya dan tergugah untuk ikut ambil peran.
“Masih banyak lagi tradisi-tradisi budaya masyarakat yang harus dilestarikan, dan IYSA ingin ambil peran akan hal tersebut,” tuturnya. (*)
Editor: Pebri Mulya
