Indonesiadaily.net, Depok – Anggota MPR RI Fraksi PAN Intan Fauzi menilai peningkatan ekonomi dari sektor UMKM dan pemberdayaan perempuan dapat mewujudkan ketahanan ekonomi nasional.
Hal itu disampaikan Intan Fauzi saat melakukan sosialisasi Penyerapan Aspirasi Masyarakat (Asmas) MPR RI dengan tema ‘Sistim Demokrasi Pancasila’ di Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jumat (20/10/2023).
Intan Fauzi menjelaskan bahwa MPR memiliki wewenang, antara lain mengubah dan menetapkan Undang Undang Dasar, serta pelaksanaannya juga berwenang menyerap aspirasi masyarakat, daerah
“Dan lembaga negara berkaitan dengan pelaksanaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,” kata Intan.
Adapun fungsi dari sosialisasi Asmas MPR RI ini menyerap setiap aspirasi masyarakat, jadi Intan Fauzi minta warga untuk tidak sungkan menyampaikan usulan atau keluhan yang dihadapi di lingkungan.
“Saya akan dengarkan, dicatat atau memberikan penjelasan, jika ada yang perlu ditindaklanjuti, saya akan tindaklanjuti dan bawa dan diperjuangkan di DPR RI,” tegas Intan.
Menurut Intan, usulan yang disampaikan warga masih berkutat terkait perbaikan infrastruktur, peningkatan perekonomian dan pemberdayaan perempuan.
“Untuk peningkatan perekonomian dan pemberdayaan perempuan memang concern saya, jadi ada beberapa program yang sudah dan akan digulirkan terkait sektor ini,” terang Intan.
Wakil rakyat dari dapil Jabar VI atau Kota Depok dan Kota Bekasi ini menilai, dengan peningkatan perekonomian dan pemberdayaan perempuan dapat mewujudkan ketahanan ekonomi nasional.
“Kita ambil contoh, seperti krisis moneter 1998 dan pandemi Covid-19 di awal tahun 2020 kemarin, sektor UMKM memang turut terdampak, tapi geliatnya masih ada dan membantu perekonomian daerah,” tutur Intan.
Kemudian pemberdayaan perempuan, lanjut Intan, jika perempuan dapat berdaya dan membantu menopang perekonomian keluarga, maka dampak positifnya banyak.
“Mulai dari asupan gizi anak terjamin, pemenuhan hak anak mulai dari bermain, kesehatan hingga pendidikan dapat terjamin dengan ekonomi keluarga yang kuat, tapi ini kan perlu proses, seperti ibu-ibunya dilatih membuat sesuatu hasta karya, pelatihan tata boga atau menjadi entreprenuer,” ucap Intan Fauzi. (*)