Indonesiadaily.net – Setelah ayahnya, Raja Charles III, menggantikan posisi mendiang Ratu Elizabeth II. Hal itu pun berpengaruh pada Pangeran William yang kini menjadi pewaris pertama takhta kerajaan Inggris dan mendapatkan warisan wilayah Cornwall.
Diketahui Cornwall ada sebuah wilayah di barat daya Inggris dengan luas lahan 140 ribu hektar. Duchy Cornwall dibangun pada 1337 oleh Raja Edward III di mana perkebunan itu bernilai US$1,2 miliar atau1 miliar poundsterling, setara dengan Rp17,94 triliun (asumsi kurs Rp14.950 per dolar AS).
Mengutip situs web Cornwall, menyebutkan pendapatan dari perkebunan itu digunakan untuk mendanai kegiatan publik, swasta dan amal dari Duke of Cornwall. Gelar itu kini dipegang oleh Pangeran William.
Sementara itu, Raja Charles mendapatkan warisan Duchy of Lancaster peninggalan Ratu Elizabeth. Wilayah ini merupakan tanah milik pribadi sejak 1265, yang bernilai sekitar US$764 juta atau setara Rp11,41 triliun.
Sejauh ini bagian terbesar dari kekayaan keluarga atau Crown Estate senilai U$19 miliar atau setara Rp284,1 triliun, menjadi milik Raja Charles.
Sampai akhirnya pada tahun 1760, raja menyerahkan semua keuntungan dari perkebunan kepada pemerintah dengan potongan pajak, yang disebut sovereign grant (hibah berdaulat).
Perkebunan ini mencakup sebagian besar properti pusat kota London serta dasar laut di sekitar Inggris, Wales, dan Irlandia Utara. Perkebunan pun memiliki status perusahaan dan dikelola oleh kepala eksekutif dan komisaris yang ditunjuk oleh raja atas rekomendasi perdana menteri.
Pada tahun keuangan terakhir, perkebunan tersebut menghasilkan keuntungan bersih mencapai US$361 juta atau setara Rp5,39 triliun. Dari situ, Departemen Keuangan Inggris membayar sovereign grant untuk ratu sebesar US$100 juta atau setara Rp1,49 triliun. Angka ini setara dengan US$1,50 per orang di Inggris Raya.
Sebagian besar uang sovereign grant dihabiskan untuk memelihara properti keluarga kerajaan dan membayar staf mereka.
Sovereign grant biasanya setara dengan 15 persen dari keuntungan perkebunan. Namun, pada 2017, pembayarannya dinaikkan hingga 25 persen untuk dekade berikutnya. Hal ini dilakukan untuk membantu membayar renovasi Istana Buckingham. (*)
Editor : Pebri Mulya